get app
inews
Aa Text
Read Next : Agustina Coba Terapkan Bola GPS Pintar Guna Deteksi Sumbatan Drainase di Simpang Lima

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Siapkan Revitalisasi Gedung Sarekat Islam di Semarang pada 2026

Jum'at, 19 Desember 2025 | 21:17 WIB
header img
Pemkot Semarang menyambut baik komitmen Kementerian Kebudayaan untuk merevitalisasi Gedung Sarekat Islam (SI) yang terletak di Kampung Gendong, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur. (Foto: Dok)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang menyambut baik komitmen Kementerian Kebudayaan untuk merevitalisasi Gedung Sarekat Islam (SI) yang terletak di Kampung Gendong, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur. Dalam tinjauan langsung bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon pada Jumat (19/12), Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng tidak hanya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap aset sejarah yang menjadi saksi bisu pergerakan nasional, melainkan juga menyepakati rencana pemugaran bangunan bersejarah tersebut pada tahun 2026 guna mengembalikan fungsinya sebagai pusat edukasi dan budaya.

“Terima kasih atas komitmen yang luar biasa dari Pak Menteri untuk Gedung Sarekat Islam di Kota Semarang. Karena ini aset sejarah penting, Pemkot Semarang juga ikut merawat bersama pada tahun 2026 mendatang," ujar Agustina.

Selain rencana pemugaran fisik, Agustina juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan gedung tersebut. Ke depan, dirinya berencana melibatkan jajaran wilayah terdekat agar gedung ini menjadi ruang publik yang hidup. “Harapannya gedung ini hidup, digunakan warga untuk berbagai aktivitas budaya dan sosial," imbuhnya.

Mengingat status gedung ini sebagai cagar budaya tingkat kota sejak 2014, Wali Kota menggarisbawahi bahwa proses pemugaran tidak boleh dilakukan secara serampangan. Pemkot Semarang berkomitmen untuk mengikuti kaidah pelestarian yang ketat dengan melibatkan tenaga ahli yang tersertifikasi.

Sementara itu, Fadli Zon menegaskan nilai historis gedung seluas 1.000 meter persegi ini yang sangat krusial dalam sejarah nasional. Gedung ini tidak hanya menjadi saksi pergerakan Sarekat Islam, tetapi juga menjadi tempat dialog tokoh-tokoh besar bangsa, dan titik penting saat Pertempuran Lima Hari di Kota Semarang.

“Kementerian Kebudayaan akan mengkoordinasikan langkah revitalisasi bersama Pemkot, yayasan, dan komunitas budaya. Prinsipnya, revitalisasi tidak hanya menyasar fisik bangunan, yang paling penting, gedung ini bermanfaat bagi masyarakat. Bisa menjadi ruang belajar budaya, ruang dialog, seminar, diskusi, pameran sejarah, hingga aktivitas sastra," ucapnya.

Fadli Zon, yang mengaku telah beberapa kali melihat kondisi gedung ini sejak 2012, mencatat bahwa meski sudah mengalami perbaikan, masih terdapat kerusakan serius seperti kebocoran atap dan akar pohon yang menembus dinding. Namun, dirinya optimis karena sekitar 70-80 persen struktur asli bangunan, termasuk pilar kayu jati dan tulisan "S.I.", masih terjaga dengan baik.

“Keaslian bangunan masih sangat kuat, sekitar 70–80 persen. Struktur kayu masih seperti foto pada tahun 1920-an, lalu bentuk atap, hingga tulisan Sarekat Islam masih ada. Ini modal penting untuk pelestarian," imbuhnya.

Revitalisasi Gedung Sarekat Islam pada 2026 mendatang diharapkan tidak hanya menyelamatkan fisik bangunan, tetapi juga membangkitkan kembali marwah Semarang sebagai kota pergerakan yang mampu mengawinkan nilai sejarah dengan kebutuhan ruang kreatif masa kini bagi generasi muda.

"Menghidupkan kembali Gedung Sarekat Islam merupakan bagian merawat identitas Kota Semarang. Saya ingin tempat ini menjadi ruang yang hangat bagi warga untuk berkarya, berdiskusi, atau sekadar duduk minum kopi sambil menyelami sejarah, sehingga warisan bangsa ini tidak terasa berjarak, tapi justru menjadi bagian dari keseharian kita," pungkas Agustina.

Editor : Arni Sulistiyowati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut