Mantan Cawabup Kendal Yekti Handayani Meninggal Dunia, Abah Adib: Almarhumah Orang Baik

KENDAL, iNewsSemarang.id  – Ucapan duka cita atas meninggalnya Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kendal Yekti Handayani masih mengalir hingga Senin (11/4/2022) pagi ini. Beranda fanspage Facebook Yekti Handayani, sehari sebelumnya mengabarkan Cawabup yang berpasangan dengan Ustad Ali Nurudin pada Pilkada Kendal 2020 itu meninggal dunia.

Dari informasi yang dihimpun, Yekti Handayani meninggal dunia pada Minggu (10/4/2022) menjelang dinihari, di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang. Sebelum meninggal, Cawabup Ani, sapaan almarhumah, sempat menjalani perawatan selama dua bulan. Almarhumah menderita kanker rahim.

Soal penyakit yang diderita Cawabup Ani, sebagaimana disampaikan KH Adib Anas Noor saat memimpin upacara pemberangkatan jenazah di rumah duka di Desa Kebongembong, Kecamatan Pageruyung, pada Minggu (10/4/2022) pagi.  Kanker rahim yang diderita Cawabup Ani, katanya, sudah lama diderita almarhumah jauh sebelum mengikuti kontestasi Pilkada pada 2020.

“Cukuplah kematian menjadi nasihat bagi kita yang hidup. Bahwa kita semua kelak akan menyusul, hanya saja Allah yang tahu kapan waktunya. Ada yang masih muda meninggal lebih dulu, ada yang sakit meninggal, ada yang sehat meninggal, semuanya rahasia Allah,” kata Abah Adib, pengasuh pesantren Wasilatul Huda, Tamangede, Gemuh.

Soal sosok Yekti Handayani, Abah Adib yang dikenal sebagai guru spiritual almarhumah mengatakan, Cawabup Ani bersama sang suami, Gatot Herlambang, kerap mengikuti pengajian. Selain ahli mujahadah, imbuhnya, almarhumah juga sosok yang ahli bersedekah.

“Karena itu, menurut saya almarhumah pribadi yang baik. Apakah menurut anda semua almarhum orang yang baik,” tanya Abah Adib kepada  ratusan orang yang hadir dalam pemberangkatan jenazah komisaris PT Selomukti itu.

Para pelayat kompak menjawab bahwa Yekti Handayani pribadi yang baik. Bahkan saat pertanyaan itu diulang hingga tiga kali, jawaban para pelayat tak berubah.

Kepala Desa Kebongembong, M Fachrurrozy As’ary, yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Cawabup Ani, membenarkan soal penyakit yang diderita almarhumah. Sebelum mengandung anaknya yang terakhir, Cawabup Ani sudah pernah divonis menderita penyakit kanker kandungan.

Meski memiliki riwayat penyakit kanker, lanjut Ary, mendiang kakaknya itu tetap aktif berkegiatan. Cawabup Ani tidak hanya mengurus rumah tangga, tapi juga perusahaan dan juga aktif menjadi pendidik di sekolah.

“Sebelum dirawat di Tlogorejo, awalnya mengeluh sakit asam lambung, dan beliau nyetir sendiri periksa ke dokter. Sempat dirawat inap beberapa hari,” Ary mengenang sosok Cawabup Ani sebagai pribadi yang tangguh.

KH Adib Anas Noor, pengasuh pesantren Wasilatul Huda Tamangede, memimpin upacara pemberangkatan jenazah mantan Cawabup Kendal, Yekti Handayani.

Sebelum jenazah diberangkatkan, lebih dulu pihak keluarga melakukan proses surupan, yakni berjalan membungkuk di bawah keranda jenazah, masing-masing sebanyak tiga kali. Tampak suami almarhumah, Gatot Herlambang, bersama dua putri yang sudah dewasa dan seorang putra yang masih pelajar SMA. Yang paling memilikukan, saat anak bungsu, yang berusia 3 tahun, menangis memanggil nama ibunya.

“Mbak Anik sekarang sudah tiada. Saya mewakili keluarga besarnya, memohonkan keikhlasan maaf kepada semua masyarakat Kendal, semoga almarhum khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan,” pungkas Ary.

Sejumlah tokoh memberikan ucapan duka cita sebagaimana tampak dalam ucapan karangan bunga. Diantaranya dari Kapolres Kendal, sejumlah instansi seperti DPRD Kendal, sejumlah pengurus partai politik. 

Tampak Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, hadir secara langsung melayat ke rumah duka bersama beberapa anggota DPRD dari Fraksi PKB. Selain PKB, sejumlah politisi dari Gerindra dan Nasdem juga tampak hadir melayat ke rumah duka.

Sebagai informasi, almarhumah Cawabup Yekti Handayani berpasangan dengan KH Ali Nurudin diusung sebagai pasangan calon pada Pilkada Kendal tahun 2020 oleh PKB dan dua parpol lain, yakni Nasdem dan Gerindra.

Editor : Sulhanudin Attar