JAKARTA, iNewsSemarang.id – Rakor kepala daerah yang digelar DPP PDI Perjuangan meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Banyak pengalaman menarik mereka alami selama dua hari mengikuti kegiatan yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Kamis-Jumat, 16-17 Juni 2022.
Bupati Tulang Bawang, Lampung, Winarti, mengatakan dirinya berniat awalnya hendak bolos dan tidur sendiri di hotel di sekitar lokasi acara. Namun dia urungkan niatnya karena ternyata semua kepala daerah lain, termasuk puluhan yang perempuan, juga menginap bersama di bangsal di Sekolah Partai.
“Eh setelah saya tidur di sini, ternyata lebih enak di sini,” imbuh Winarti.
Walikota Medan, Bobby Nasution, mengaku dirinya merasakan, bagaimana di rakor itu para kepala daerah belajar bersama, entah usianya muda atau tua. Dan baginya, proses di rakor mengobarkan semangat bekerja untuk rakyat. Bahasanya Bobby, untuk selalu menjadi “muda”.
“Di sini mengajarkan kepada seluruh kepala daerah, walau banyak senior, bukan hanya diajarkan ilmu, tetapi harus tidur bersama, dipaksa “muda” lagi. Baik pikiran dan fisiknya. Pikiran mudanya dibangun kembali di sini,” ujar Bobby yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.
Kesan lainnya dibagikan Markus Jitmau, Wakil Bupati Maybrat, Papua Barat. Menurutnya rakor mempertemukan dirinya dengan para kepala daerah lain. Dia mengatakan tanpa kegiatan ini, agak mustahil bagi dirinya bertemu dengan sosok seperti Bobby Nasution, Gibran, dan Ganjar Pranowo.
“Di sini mewujudnyatakan bahwa kita petugas partai benar-benar betul. Kalau tak disini, tak bisa ketemu Mas Ganjar, Mas Bobby. Tadi pagi dengan anak presiden (Gibran, red) di belakang,” kata Markus yang mengundang tawa para kepala daerah lainnya.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu mengatakan bahwa kegiatan ini benar-benar memperkuat ilmu para kepala daerah. Dan memperkuat komunikasi, koordinasi, serta keguyuban para kepala daerah dari PDIP.
“Kita sangat senang. Bahkan ada yang minta bila perlu dilanjut dan ditambah harinya. Terus terang kami senang dan sangat berkesan sekolah partai ini. Dan akhirnya kami sampai membentuk grup WA Perempuan Banteng,” kata Hevearita.
Satu usul dari para kepala daerah perempuan adalah kurangnya kaca cermin besar di ruang bangsal, khususnya yang untuk perempuan. Itu dibutuhkan agar penampilan mereka tetap dipastikan baik.
Merespons itu, Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa cermin bukan hanya dibutuhkan para kepala daerah perempuan.
“Untuk politisi, cermin bukan hanya urusan perempuan. Setiap elite politik perlu berkaca agar tetap mengakar, dengan berkaca tahu bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga besar Banteng PDI Perjuangan,” kata Hasto.
“Dengan berbagi perspektif yang ada, kita harus bergerak bersama, menyatu dengan rakyat, membangun optimisme rakyat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rakor kepala daerah diikuti oleh 192 kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat provinsi, kota, dan kabupaten. Para kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut merupakan kader PDI Perjuangan atau yang dalam Pilkada diusung oleh partai berlambang banteng tersebut.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait