Salah satu dari doa mustajab adalah doanya orang yang teraniaya. Pasalnya, doa orang yang terzalimi akan didengarkan oleh Allah Swt.
Secara kebahasaan, zalim menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya tindakan yang bengis, tidak menaruh kasihan, tidak adil dan kejam. Sedangkan kezaliman adalah kata kerja sebagai bentuk tindakan menindas, dan menganiaya, serta bertindak sewenang-wenang.
Tindakan zalim sangat melekat pada raja-raja yang menentang ajaran tauhid yang dibawa para nabi. Di zaman nabi Musa AS, ada Raja Firaun yang terkenal sangat kejam, dan membunuh banyak bayi laki-laki.
Dan terbukti, doa Nabi Musa AS diijabah oleh Allah SWT. Musa bisa membelah lautan dengan memukulkan tongkat. Dan Firaun pun tenggelam bersama bala tentaranya di Laut Merah saat menyeberang lautan.
Di masa sekarang, terkadang, hal-hal kecil tanpa disadari ternyata adalah perbuatan zalim. Seperti iri dengki, membicarakan aib orang lain dan mengumbar keburukan saudara muslim bisa dikategorikan sebagai perbuatan dzalim.
Kezaliman adalah perbuatan yang sangat tercela dan dibenci Allah SWT. Dan, kepada siapapun yang didzalimi orang lain, doanya akan langsung diijabah.
Allah SWT berfirman dalam surat An Naml ayat 62.
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاۤءَ الْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗقَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ
"Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu- "Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu-a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun(a)."a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun(a)."
Artinya : “ Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat. (QS An Naml ayat 62).
Nabi Muhammad SWT pun sudah menyampaikan dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra, saat mengutus Muadz ke negeri Yaman lalu berkata :
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ
"Wataqida' watalmadh 'aumi gainnahu laysabaynahaa qa baynallaha khijaabu."
Artinya : ”Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya denga Allah SWT, (H.R Bukhori Muslim)
Maksud hadist tersebut kita jangan sampai mendzalimi orang lain, karena doanya akan dikabulkan Allah. Ya doa orang yang teraniaya ini menjadi doa mustajab.
Jika Anda menzalimi orang lain, kelak di hari kiamat, jika orang yang Anda dzalimi tidak memaafkan, maka pahala Anda akan diambil oleh orang yang Anda zalimi. Jagalah lisan, karena bentuk pendzaliman bukan hanya mengambil harta yangtidak halal, menyakiti secara fisik hingga menimbulkan luka yang mendalam.
Itulah salah satu dari doa mustajab, yakni doanya dari orang yang terzalimi. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari perbuatan zalim dan orang-orang yang berbuat zalim.
(mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait