Di Tengah Terik Matahari, Rumah Nabi Saat Kecil di Kampung Bani Sa'ad Tetap Sejuk

Intan Afika Nuur Aziizah
Rumah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sewaktu kecil di Kampung Bani Sa'ad. (Foto: YouTube Alman Mulyana)

RUMAH Nabi Muhammad SAW saat masih kecil di perkampungan kabilah Sa'ad bin Bakr, hingga saat ini masih tetap sejuk meski berada di padang tandus dan di tengah terik matahari.

Ya, Nabi Muhammad SAW semasa kecilnya pernah diasuh dan disusui oleh Halimah As-Sa'diyah di kampung Bani Sa'ad selama kurang lebih empat tahun. 

Perkampungan itu terkenal tandus, bahkan di Arab tidak ada perkampungan yang lebih tandus dari kampung tersebut. Kala itu kampung kabilah Sa'ad bin Bakr pun sedang dilanda paceklik.

Hewan ternak di sana tidak ada yang tumbuh subur, semuanya kering dan kurus. Namun, hadirnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam membawa banyak keberkahan bagi Halimah. Kehidupan mereka menjadi lebih makmur. Hewan ternak yang dimiliki pun terlihat lebih gemuk.

Kampung Bani Sa'ad ini berjarak kurang lebih 160 kilometer dari Kota Makkah. Penasaran dengan penampakannya? Dikutip dari kanal YouTube Alman Mulyana, simak ulasannya berikut ini.

Dalam video unggahannya, terlihat ada sebuah rumah yang terbuat dari tumpukan batu menjulang cukup tinggi di tengah-tengah pemukiman yang luas. Rumah yang disusun dengan batu itu juga memiliki jendela kecil. Sehingga, udara bisa masuk dengan leluasa ke dalam rumah.

"Di sini udaranya sejuk walaupun mataharinya terik," ujar Alman Mulyana dalam videonya.

Tidak hanya satu, ada pula sisa-sisa bangunan rumah serupa yang terlihat lebih luas, meski atapnya sudah runtuh.

Melihat ke dalam rumah, ternyata fondasi rumah itu hanya menggunakan kayu-kayu dan batang pohon. Menariknya, meski hanya menggunakan kayu dan batu, rumah itu terlihat sangat kukuh.

"Tapi ini kuat ya. Rumah dari zaman Rasul itu atapnya memang bukan pakai genting atau beton, tapi pakai pelepah kurma," ungkap Alman.

Sesekali tampak kadal gurun yang berseliweran di permukiman. Ada pula kaktus dan rumput hijau yang tumbuh subur di sekitarnya. Kini kawasan tersebut sudah tak lagi dihuni oleh masyarakat setempat, hanya dijadikan objek bersejarah.

Allahu a'lam bisshawab.

Editor : Agus Riyadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network