SEMARANG, iNewsSsmarang.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mantap menggalang kerjasama dengan Pemerintah Swiss dalam rangka menghadapi ramalan resesi global 2023. Kerjasama itu terungkap saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertemu delegasi Swiss yang dipimpin oleh Kepala Direktorat Tenaga Kerja Kementerian Setneg Swiss Boris Zurcher pada Selasa (22/11/2022).
Pertemuan kedua pihak di ruang rapat gubernur itu, berlangsung hangat. Selain Boris, delegasi juga diikuti oleh Dubes Swiss untuk Indonesia Olivier Zender, Kepala Kerja sama Ekonomi Dominique Paravicini dan Kepala Unit Promosi Perdagangan Monica Rubiolo.
Sementara dari Pemprov Jateng, dihadiri Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri, Kepala Dinkop UKM Ema Rachmawati, dan Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari.
Boris mengatakan, selama ini negerinya telah bekerja sama dengan Jateng. Merespons ramalan resesi global, Boris menyebut tidak khawatir.
Dia mengatakan, kondisi perdagangan dua negara selama ini kondusif dan masih bisa dikembangkan. Ini mengingat sudah ada perjanjian perdagangan bebas antar dua negara.
"Saya tidak punya bola kaca untuk meramalkan kondisi tahun depan. Namun saya rasa akan terus berlanjut dan komitmen untuk kerja sama (dengan Jateng) tidak hanya untuk beberapa hari, tapi untuk jangka panjang," ujar Boris.
Data DPMPTSP Jawa Tengah, investasi Swiss di Jawa Tengah menduduki tujuh besar. Hingga kuartal tiga 2022, jumlah investasi yang telah ditanam mencapai 50.285,80 ribu Dolar Amerika.
Jika dirinci, realisasi investasi Swiss di Jateng pada beberapa sektor, di antaranya industri makanan, kimia dan farmasi, perikanan, perdagangan dan reparasi. Mereka tersebar di beberapa daerah, seperi Semarang, Wonosobo, Jepara dan Rembang. Ada pula nama industri besar semisal Nestle Indonesia yang memfokuskan produksi di Batang.
"Kita sudah ada kerja sama baik dengan pemerintah Indonesia, kita juga sudah punya beberapa proyek di Jawa Tengah. Saat ini kita bisa melanjutkan apa yang sudah ada, dan memperdalam kerja sama dengan Jateng," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi kerja sama yang telah dibangun dengan Swiss. Ia berharap ke depan beberapa sektor yang belum dijamah, akan menarik investasi dari Swiss. Di antaranya, carbon trade juga sektor wisata.
"Besok (hari ini) rombongan dari Swiss akan melihat pabrik furniture yang selama ini didampingi di Kendal. Yang menarik, terkait perdagangan karbon (carbon trade),” ujar Ganjar.
“ Hal ini karena Jateng potensi mangrove, hutan kita jaga itu bisa diperdagangkan di sana. Dan mereka selalu bicara teknologi dan kualitas tinggi, kalau kerja sama ditindaklanjuti akan dapat keuntungan," ujarnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait