SLEMAN – iNews,id - Gunung Merapi kembali bergolak. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, periode Kamis (9/12) pukul 00.00 WIB hingga 12. 00 WIB terjadi empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya. Selain itu, terjadi Gempa guguran 58 kali, gempa hembusan dua kali dan gempa tektonik jauh tiga kali. .
Gunung Merapi menyemburkan wedus gembel atau awan panas guguran, Kamis sore (9/12/2021). Awan panas meluncur ke Sungai Bebeng dengan arah angin ke timur. Berdasarkan data BPPTKG Yogyakarta, sebagaimana dikutip Sindonews.com, diketahui awan panas guguran di seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasi 174 detik dengan jarak luncur 2.200 meter atau 2,2 Km.
Status Gunung Merapi masih Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
“Sudah mulai terjadi hujan abu di sekitar puncak. Untuk sebarannya sesuai arah angin ke timur. Namun secara umum Sleman masih aman terkendali,” terang Kabid Kedaruratan dan Logisik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait