JAKARTA, iNewsSemarang.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada kemungkinan akan melakukan reshuffle kabinet meski masa jabatannya tersisa 2 tahun lagi. Sinyal pergantian menteri itu terus menguat meskipun belum diketahui kapan akan direalisasikan.
"Mungkin. Ya nanti," kata Presiden Jokowi di Bogor, Jumat (23/12/2022).
Saat dikonfirmasi mengenai waktu reshuffle awal tahun 2023, Jokowi pun tak banyak berkomentar.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei menyebut mayoritas responden ingin Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet.
Survei Poltracking menemukan mayoritas publik yang disurvei menginginkan reshuffle kabinet, meskipun masa jabatannya kurang dari 2 tahun lagi.
“Selain temuan kepuasan terhadap kinerja menteri, survei ini juga menemukan persetujuan publik terhadap reshuffle kabinet,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR, Kamis (8/12/2022).
Hanta menjelaskan, publik yang menyatakan setuju terhadap perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo–Ma’ruf Amin sebesar 42,8 persen, sedangkan 25,5 persen menyatakan tidak setuju. 31,7 persen sisanya mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Lalu, survei terbaru Charta Politika Indonesia menunjukkan, mayoritas publik setuju apabila Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Meski begitu mayoritas responden mengaku puas dengan kinerja para menteri.
“60,5 persen publik menyatakan puas dengan kinerja menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju, namun 61,8 persen responden juga setuju jika Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual Kamis (22/12/2022).
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait