Stok Pangan di Karimunjawa Menipis, Beras Tersisa 9 Ton, Telur dan Sayuran Habis

Eka Setiawan
Sejumlah wisatawan tengah menikmati wisata di Pulau Karimunjawa. Satgas Pangan Polda Jateng melaporkan stok pengan di Karimunjawa kian menipis. Foto : Instagram/@karimunjawa_trip

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kebutuhan bahan pokok di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara semakin menipis. Bahkan, untuk BBM jenis pertalite di SPBU di sana stok kosong dan jenis Dexlite tinggal 200 liter. PT Pertamina belum berani mengirim pasokan BBM karena cuaca buruk.

Hal itu diketahui setelah Tim Satgas Pangan Polda Jateng berkoordinasi dengan otoritas terkait, termasuk pula dengan Polsek Karimunjawa Jepara. Diketahui beberapa kebutuhan pokok sebagian habis, sisanya menipis. Salah satunya ayam, yang stoknya makin sedikit.

 “Per hari ini ada 9 ton stok beras di sana, di toko-toko. Stok telur, cabe, sayur-sayuran sudah habis. Bawang dan ayam stok menipis,” kata Ketua Satgas Pangan Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio, Jumat (30/12/2022).

Dwi mengatakan hal ini disebabkan karena pasokan ke sana terhenti akibat cuaca buruk. Sejak pekan lalu tidak ada yang bisa masuk maupun keluar Karimunjawa karena gelombang tinggi.

Namun demikian, pada perkembangannya, ketika perairan mulai agak tenang, ada beberapa kapal yang sudah menyeberang ke Kabupaten Jepara untuk mengangkut beberapa bahan pokok. Walaupun, dengan jumlah terbatas.

Pihaknya juga berkoordinasi salah satunya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng selaku anggota tim. Koordinasi dengan Pertamina juga dilakukan. Tim akan tetap memantau kondisi ketersediaan bahan pokok di sana, termasuk pula menunggu perkembangan kondisi cuaca.

“Kalau kelaparan tidak ya, karena stok beras masih ada walaupun menipis. Nanti coba kita koordinasikan untuk ke sana (mengirim bahan pokok), dengan kapal yang cukup besar,” sebut Dwi yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng itu.

Ditanya soal harga, Dwi menyebut tentunya terjadi kenaikan harga dibandingkan saat kondisi normal. “Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, mari sama-sama berempati, para pedagang juga sesuaikan dengan kondisi yang ada,” ujarnya.

Cuaca buruk di perairan utara Jawa terjadi sejak pekan lalu. Pada Jumat (23/12) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 2 Jepara tidak mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) mengingat gelombang laut tidak aman untuk freedboard kurang dari 2 meter.

Kondisi cuara buruk dengan gelombang tinggi hingga sangat tinggi juga menyebabkan ratusan wisatawan di Jepara sempat terjebak berhari-hari di sana, sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan KM Kelimutu milik PT Pelni dan sampai dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Rabu (28/12/2022) pagi. Wisatawan yang dievakuasi jumlahnya 500 orang, 49 di antaranya wisatawan asing. (mg arif)

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network