Kemenag Tandaskan Guru Agama dan Madrasah Garda Terdepan Hadang Intoleran 

Moh. Miftahul Arief
Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis Kemenag RI, Ruchman Basori. Foto ist.

JAKARTA. iNewsSemarang.id – Ketua Project Management Unit (PMU) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI, Ruchman Basori menegaskan, masyarakat saat ini membutuhkan kehadiran guru-guru yang profesional dan memiliki pemahaman keagamaan yang moderat.

Guru PAI dan Madrasah harus berada di garda terdepan untuk mengcounter wacana-wacana keagamaan yang intoleran dan radikal melalui Pendidikan,” ujarnya, Selasa (10/01/2022). 

Ruchman yang berbicara di hadapan 77 peserta Refreshment Dosen dan Guru Penguji, Uji Kinerja Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Batch 3, di Grand Whiz Hotel, Jakarta, tersebut memaparkan temuan LSI Denny JA yang menyebut bahwa dalam kurun waktu 13 tahun, pendukung pancasila menurun 10%. 

“Tahun 2005 85,2% menjadi 75,3% pada tahun 2018. Sementara temuan Alvara Research Center (2017), menyatakan, 19,4% PNS tidak setuju Pancasila sebagai ideologi yang tepat bagi Indonesia. 18,1% pegawai swasta tidak setuju Pancasila sebagai ideologi yang tepat dan 9,1% pegawai BUMN menyatakan hal yang sama,” beber Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis, itu.

Ia berharap kepada para dosen dan guru penguji Ujian Kinerja Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk memastikan bahwa peserta PPG adalah orang yang mencintai agama senafas dengan cintanya kepada bangsa dan negaranya. “Peran guru sangat penting mencetak kader bangsa yang moderat di tengah maraknya paham yang cenderung intoleran dan radikal,” sambungnya..

Kegiatan PPG 2022 sendiri, menurutnya sebagiannya didanai dengan Beasiswa Indonesia bangkit (BIB) Kemenag, hasil kolaborasi antara LPDP-Kemenag program non degree.

Smenetara itu, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta, Sururin, berharap kepada para dosen dan guru penguji Ukin untuk menjaga objektivitas dan profesionalismenya, namun juga dapat melakukan kearifan melihat kinerja para guru terutama yang berada di daerah.

“Kehadiran Bapak dan Ibu dalam kegiatan refresmen ini sangat penting untuk penyamaan persepsi antara unsur penilai dari dosen dan guru serta untuk memudahkan tata Kelola PPG”, ujar Sururin. 

Ketua Umum Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan (Fordetak) tersebut mengatakan Ukin akan dilaksanakan pada tanggal 18-22 Januari 2023 untuk para guru Madrasah dan PAI yang dibiayai sebagiannya dengan dana LPDP-Kemenag. 

Editor : Miftahul Arief

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network