Waspada! Tak Hanya Nyeri Dada, Inilah Sederet Gejala Serangan Jantung yang Perlu Diketahui 

Diana Rafikasari
Gejala serangan jantung perlu diketahui lantaran tandanya tak melulu nyeri dada. Serangan jantung keadaan yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat. Foto/Getty Images

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Nyeri dada menjadi salah satu gejala serangan jantung yang paling umum. Namun, perlu diketahui, gejala serangan jantung bukan hanya nyeri dada. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak mengalaminya, terutama bagi yang mempunyai kondisi medis sebelumnya.

Gejala serangan jantung perlu diketahui, karena tandanya bukan hanya nyeri dada. Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis di mana suplai darah ke jantung tersumbat.

Berdasarkan keterangan ahli kesehatan, seseorang akan terlihat pucat, abu-abu dan berkeringat saat sebelum terkena serangan jantung. Selain itu, mereka juga merasakan sesak napas, atau bahkan mual.

Menurut Times of India, pada Jumat, (20/1/2023) seseorang juga akan merasa sangat cemas dan pusing ketika mengalami serangan jantung.

Para ahli telah menemukan bahwa pria sebagian besar mengalami nyeri dada jika terjadi serangan jantung. Namun, wanita biasanya dapat memiliki gejala tambahan seperti merasa sesak napas, sakit atau mengalami sakit di leher dan rahang.

Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, dapat menempatkan Anda pada risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Anda mungkin tidak mengalami gejala yang nyata, yang artinya lebih rentan terhadap serangan jantung diam-diam

 

Anda dapat mengurangi risiko serangan jantung dengan melakukan diet dan gaya hidup sehat. Makanlah makanan yang sehat dan kaya akan gizi agar memiliki berat badan yang sehat, kekebalan tubuh yang sehat, serta sistem berkardiovaskular.

 

Perbanyak konsumsi ragam buah dan sayuran berwarna-warni, serta buah yang kaya vitamin, mineral, dan nutrisi. Manfaat diet sehat, selain mengurangi risiko serangan jantung, juga mampu menjauhkan komplikasi kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2. 

 

Hindari duduk berjam-jam sepanjang hari dan usahakan Anda tetap tetap aktif melakukan beberapa gerakan setiap hari, jika Anda malas berolahraga di gym setiap hari. Idealnya adalah 30 hingga 60 menit beraktivitas setiap hari.

 

Kuncinya adalah Anda terus bergerak. Tidak perlu melakukan olahraga sekaligus. Anda bisa melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga yang kuat ataupun melakukan jalan cepat singkat. (Mg/ Fathur).

Editor : Agus Riyadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network