JAKARTA -iNewsSemarang.id - Gunung Merapi terpantau mengalami 90 kali gempa guguran sejak Rabu(5/4/2023) kemarin. Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus siaga (level 3) sejak 5 November 2020.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan tertulisnya Kamis (06/4) menyampaikan, teramati 3 kali Guguran Lava dengan jarak luncur maksimum 1.500 ke arah Kali Bebeng, Kali Boyong
BPPTKG mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Selain itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang tebal dan tinggi 75-100 m di atas puncak kawah. BPPTKG pun meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” imbaunya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait