JAKARTA, iNewsSemarang.id – Idul Fitri 2023 menjadi ajang bersilaturahmi bagi masyarakat di tana air. Berbagai macam makanan lebaran tersaji. Dari makanan ringan sampai makanan berat dengan berbagai olahan.
Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, mengatakan seharusnya bulan puasa merupakan saat yang tepat untuk menahan diri. Salah satunya agar tidak kalap saat mengonsumsi makanan.
“Selain itu, sebagai momen untuk mengubah lifestyle kita menjadi lebih sehat, dan melanjutkan kebiasaan baik selama bulan Ramadan,” ujarnya dikutip laman UI.
Nurul mengatakan apabila tak bisa menahan nafsu makan dan minum saat berbuka, bulan puasa sering kali membuat banyak orang mengalami masalah kesehatan dan kegemukan.
"Setelah lebaran seringkali banyak orang yang mengalami beberapa masalah kesehatan dan kegemukan, karena perubahan pola makan yang drastis dan didorong oleh acara kumpul bersama yang menyuguhkan berbagai macam minuman dan makanan berkalori tinggi," ujar Nurul.
“Karena asupannya banyak, makan sudah tidak lagi dibatasi, dan yang utama adalah karena kita tidak mengubah gaya hidup dalam jangka waktu lama,” ujarnya.
Nurul mengungkap, ada beberapa cara untuk mengantisipasi masalah kesehatan imbas makan berlebih saat puasa dan Lebaran.
Salah satu cara untuk dapat mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melaksanakan puasa Syawal selama enam hari. Selain tips diet dengan berpuasa, dilanjutkan dengan membayar utang puasa. Kemudian, biasakan untuk berpuasa senin kamis setelah Ramadan.
"Hal ini dilakukan supaya tubuh dapat terbiasa dan beradaptasi dengan pola makan yang teratur, sehingga berat badan tetap stabil," ujar Nurul.
Hal penting lainnya, kata Nurul, adalah asupan gizi yang seimbang, yakni makanan yang memenuhi makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Kemudian mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
"Sebagaimana anjuran Nabi, saat berbuka puasa kita dapat memakan kurma yang memiliki kandungan karbohidrat, serat, dan gula. Lalu, hal lain yang harus ditambah adalah protein yang bisa didapatkan dari tempe, tahu, telur, atau susu," imbuhnya.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait