SEMARANG, iNewsSemarang.id - Ratusan buruh dari berbagai perusahaan di Jawa Tengah yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) merayakan May Day atau Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei dengan melakukan aksi demontrasi di depan gedung Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (1/5/2023) sore.
Berdasarkan pantauan iNewsSemarang.id, sebelumnya ratusan buruh melakukan long march dimulai dari titik nol kota Semarang atau depan kantor Pos Johar kemudian menyusuri Jalan Pemuda, lalu Jalan MH Thamrin, Jalan Pandanaran, Simpang Lima dan berakhir di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Dalam aksinya para buruh meminta pencabutan sejumlah peraturan dan perundangan, diantaranya Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, Parliamentary Threshold 4 persen, RUU Omnibus Law Kesehatan.
Selain itu mereka juga mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) PPRT (Perlindungan Pekerja Rumah Tangga). Selanjutnya mereka juga mengusung isu reforma agraria dan kedaulatan pangan. Kemudian mereka juga menyuarakan memilih Presiden di tahun 2024 yang pro dengan buruh.
Sekretaris KSPI Jateng yang juga Ketua FSPMI Jateng, Aulia Hakim mengatakan, buruh dalam memperingati May Day bukan menakut-nakuti masyarakat. Menurutnya, sejarah May Day merupakan perjalanan panjang kemenangan buruh sedunia yang berhasil memperjuangkan hak-haknya.
"Yang saat ini muncul ketika buruh memperingati May Day takutnya luar biasa. Hari ini kita membuktikan bahwa KSPI dan Partai Buruh bisa melakukan aksi yang besar tetapi damai," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aulia juga meminta kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk memperbaiki birokrasi, terutama di dinas kabupaten kota serta dinas yang ada di provinsi Jateng.
"Kami KSPI, partai buruh tidak menolak investasi masuk ke Jawa Tengah. Memang Jawa Tengah ditunjuk oleh pemerintah untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Kami dukung investasi, tetapi ingat, kami ingin investasi harus bermanfaat buat masyarakat buruh di Jawa Tengah khususnya," ucap Aulia. (Muallim)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait