JAKARTA, iNewsSemarang.id – Bencana alam kekeringan melanda sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah. Akibatnya, Ribuan warga mengalami krisis air bersih.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, daerah yang pertama kali melaporkan kekurangan air bersih adalah Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Sebanyak 4.360 warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sebagai upaya antisipasi dan penanganannya, BPBD Kabupaten Klaten telah mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tanki hingga 30.000 liter," kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).
Berikutnya wilayah Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Sebanyak 234 warga kesulitan air bersih. BPBD Kabupaten Magelang telah mengirim pasokan air bersih hingga 10.000 liter.
Kekeringan juga dirasakan oleh 1.460 warga Kelurahan Jabung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. BPBD Kota Semarang telah mengirimkan air bersih hingga 10.000 liter.
Sementara, sebanyak 150 warga Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan mulai merasakan kelangkaan air bersih. BPBD Kabupaten Grobogan telah mendistribusikan air bersih hingga 10.000 liter.
"Berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, sebagian besar wilayah di Jawa Tengah, peluang curah hujan dilaporkan sangat rendah dengah prakiraan kurang dari 90 persen atau di bawah 50 mm hingga dasarian 3 Juli 2023," katanya.
Sebelumnya, BMKG juga menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih panjang dari periode sebelumnya karena fenomena El-Nino. Selain kekeringan, BMKG juga menyebut musim kemarau tahun ini dapat memicu bencana kebakaran hutan dan lahan.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait