JAKARTA. iNews.id - Sebuah video viral beredar di platform jejaring TikTok, tampak dalam video dua santri berjalan di mall sambil membungkukkan badan setiap berpapasan dengan pengunjung lain.
Pada salah satu akun yang mengunggah @mashirmuhammad1745, video berdurasi 15 detik tersebut sudah disukai lebih dari 107.000 netizen.
Rata-rata netizen berkomentar positif dan mengapresiasi dua anak yang ada dalam video itu. “Ketika adab lebih tinggi daripada ilmu, yang berilmu tinggi bun belum tentu beradab,” tulis akun @anny***.
Akun @sikembarbus*** mengapresiasi sekaligus berharap anak-anaknya mengikuti perilaku dua anak tersebut. “Ya Allah semoga anak-anakku nanti seperti mereka.. Menegur sapa yang sangat sopan menganggukkan kepala,” tulis akun tersebut.
Terkait viralnya video tersebut pihak Kementerian Agama pun buka suara. Kasubbag TU Direktorat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Nur Shoib, menyebut bahwa di pesantren para santri tidak hanya belajar ilmu agama atau tafaqquh fiddin.
Lebih dari itu, Pesantren justru membekali santrinya tentang pentingnya adab, tata krama, budi pekerti, atau akhlakul karimah.
“Bekal pengetahuan tentang pentingnya adab tersebut sudah diajarkan sejak dini kepada para santri melalui kajian kitab Ta'limul Muta'allim,” Jelas Shoib, Sabtu (22/1/2022).
Kitab tersebut dia sebut populer di kalangan Pesantren, biasanya diajarkan pada para santri marhalah ula atau tingkat pertama. Adab tersebut menurutnya tidak hanya dalam teori, tapi sudah menjadi kebiasaan santri.
“Di Pesantren, adab bukan hanya diajarkan secara teoritis, namun sudah menjadi kebiasaan/praktek sehari-hari para santri,” lanjutnya.
Shoib menjelsakan ada tiga alasan adab dianggap penting di Pesantren, pertama, risalah nabi Muhammad untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Kedua, adab lebih utama daripada ilmu, “berbahaya bagi orang yang berilmu namun tidak memiliki adab. Akibatnya terjadi kesombongan intelektual,” lanjutnya.
Lalu ketiga, menurutnya adab merupakan bekal utama para santri kelak saat mereka kembali kepada masyarakat.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait