SEMARANG, iNewsSemarang.id - Upaya menyosialisasikan bahaya rokok dan narkoba di kalangan siswa terus digencarkan, salah satunya yang dilakukan PT Pelindo Terminal Peti Kemas Semarang bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dengan melaksanakan edukasi kesehatan terhadap siswa siswi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Semarang.
Acara yang digelar di Aula Baita Adhi Guna SMKN 10 Jalan Kokrosono No.75, Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang pada Rabu (7/2/2024) kemarin tersebut menghadirkan pembicara Ketua PMI Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo.
Dalam paparannya, dr Awal mengungkapkan, rokok dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus, sehingga merokok dan penyalahgunaan narkoba dapat menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa. Rokok dan narkoba juga mengandung senyawa kimia yang bersifat adiktif, yaitu menimbulkan ketergantungan atau kecanduan.
"Jadi kalau kita buka data di medsos misalnya itu BPS 2023 mengungkap insidensi perokok remaja itu 22,2 persen. Artinya apa, dari seluruh remaja, artinya kan satu dari empat orang remaja itu merokok," kata dr Awal.
Merokok, kata dia, adalah pintu masuk kepada kebiasaan seseorang untuk mencoba obat-obatan khususnya golongan narkotika.
"Jadi sebaiknya kita menjauhkan mereka dari risiko itu. Dan upaya yang saat ini itukan lebih sulit tantangannya oleh karena generasi milenial dengan segala perspektif yang mereka bangun sendiri, jadi tantangannya lebih sulit," ungkapnya.
Selain rokok dan narkotika, dr Awal juga menyinggung tentang bahaya ketergantungan terhadap internet. Menurutnya, kebiasaan ini juga berpengaruh terhadap kehidupan di tengah masyarakat, sehingga menyebabkan seseorang bisa asosial.
"Nah kalau seseorang itu asosial berarti ia sudah bisa dikategorikan tidak sehat secara konsep World Health Organization (WHO). Karena sehat konsep WHO itu harus sehat fisik, mental spiritual, termasuk psikis di situ adalah sehat sosial," paparnya.
"Jadi kalau seseorang asyik dengan internetnya tanpa interaksi sosial itu akan tidak sehat, nanti kedepan akan menjadi tantangan berat, termasuk di situ adalah isu bencana kemanusiaan akibat penggunaan medsos yang isinya membully manusia lain, sudah dicontohkan pada situasi saat ini di masa tahun politik ini," imbuhnya.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap internet, Awal meminta para generasi muda agar memperluas jaringan relawan yang tidak hanya terjebak dalam pemahaman yang konservatif bahwa relawan itu adalah kesukarelaan secara fisik, membantu secara fisik, menolong secara fisik, tapi ini menolong secara maya dengan melawan isu-isu medsos yang negatif.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait