KLATEN, iNewsSemarang.id - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan kericuhan di dalam bus antar kota antar provinsi (AKAP). Keributan tersebut terjadi karena seorang pencuri laptop dengan modus menukar laptop dengan keramik tertangkap basah.
Video detik-detik penangkapan pencuri tersebut diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover. Terlihat seorang pria berjaket hitam dengan tas di tangannya digiring keluar bus.
"Maling tertangkap di bus, sindikat nuker laptop dengan buku, kecekel neng Klaten (ketangkap di Klaten)," tulis akun @merapi_uncover dalam keterangan videonya.
Terdengar suara seorang pria di dalam bus yang mengatakan, "Polsek, polsek, polsek. Opo? Opo? Koe maling cuk (apa? Apa? Kamu maling). Maling, maling, ini korbannya mas."
Pria yang diduga sebagai maling tersebut kemudian menjawab, "Siapa yang maling? Ayo, ayo (ke polsek)."
Sayangnya, video tersebut tidak menjelaskan secara detail tindak lanjut terhadap pria yang diduga sebagai pencuri laptop tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, terduga pelaku melancarkan aksinya di dalam bus PO Tividi jurusan Malang-Jogja-Cilacap. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 23.00 WIB, seperti yang terlihat pada jam di kabin bus.
Dalam video lanjutan yang diunggah oleh akun @merapi_uncover, terlihat pria yang diduga pencuri tersebut sedang diinterogasi oleh penumpang di dalam bus. Namun, pria tersebut tetap tenang, meskipun ada yang menyebutkan bahwa ada bukti video dirinya sedang mencuri.
Kasus pencurian di bus AKAP memang sempat ramai di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Beberapa korban telah melaporkan kejadian serupa di PO Rosalia Indah, PO Sinar Jaya, dan bus PO Budiman.
Salah satu korban, pemilik akun Twitter @Widino, mengaku kehilangan perangkat iPad yang ditukar dengan buku tulis. Ia baru menyadari hal tersebut ketika sudah berada di rumah.
Dino, pemilik akun @Widino, merasa kesal karena mendapat respon negatif dari costumer service (CS) PO Rosalia Indah ketika melaporkan kehilangan barangnya. Hal ini yang membuatnya memutuskan untuk mengunggah kejadian tersebut di media sosial.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait