SEMARANG, iNewsSemarang.id - Di era digital saat ini, berbagai informasi mudah masuk dan diakses oleh masyarakat, tak terkecuali anak-anak SD. Sebab itu, guru dituntut mempunyai keterampilan mendesain pembelajaran yang memadukan teknologi dan kearifan lokal agar materi makin menarik.
Berangkat dari hal itu, Tim Pengabdian Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar kegiatan FGD bertajuk “Guru Digital: Konservasi Sociocultural melalui Pengembangan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Digital di Lingkungan Sekolah Yayasan Ma’arif NU Mangkang, Kota Semarang”. Gelaran dilakukan Juni 2024.
Ketua Tim Pengabdian Unnes Aisyah Nur Sayidatun Nisa mengatakan guru harus terbiasa dengan tekonolgi di era digital saat ini.
“Baik dalam penggunaannya maupun mengembangkannya sesuai dengan kurikulum yang ditentukan,” kata Aisyah pada keterangannya, 10 Juli 2024.
Dia menyebut meski demikian, nilai-nilai kearifan lokal harus juga bisa tetap diinternalisasikan dalam pengembangan berbasis digital itu.
“Supaya peserta didik tidak terlena dengan kecanggihan teknologi semata,” sambungnya.
Pada kegiatan tersebut, tim mensosialisasikan mengenai sociocultural, pentingnya pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran. Tim juga memaparkan beberapa teknologi yang bisa diaplikasikan dalam pembelajaran, mulai dari flip book, theasys, microsoft sway, google sites dan gather.
Tim juga melatih cara membuat dan mengembangkan, sekaligus mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Para peserta terlihat antusias mengikutinya.
“Harapannya kegiatan ini bisa ditindaklanjuti oleh guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, semoga kerjasama ini makin mendukung peningkatan kompetensi guru ke depannya,” tandasnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait
