DEMAK, iNewsSemarang.id - Ibu-Ibu Muslimat Nadhlatul Ulama (NU) Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, diberikan penguatan literasi penggunaan media sosial untuk menangkal hoaks.
Dosen Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang (Unnes) Himmatul Ulya alias Himma menyebut pada tahun 2023 menjadi tahun penyebar hoaks terbanyak.
“Namun, hal ini tidak diimbangi dengan kesiapan masyarakat khususnya ibu-ibu Muslimat NU dalam bermedia sosial dengan baik,” katanya pada keterangannya, awal Juli 2024.
Dia menjabarkan, proses penyaluran informasi yang terbatas didapatkan dari televisi dan kerap menggunakan gadget sebagai sumber informasi utama.
“Sehingga kecenderungan menerima berita bohong dari media sosial lebih banyak diterima oleh ibu-ibu Muslimat,” sambungnya.
Hal ini, sebut Himma, adalah persoalan yang jadi sorotan dan perlu dicari solusi, salah satunya dengan memberikan edukasi ke mereka.
Salah satu kegiatan yang sudah digarap adalah gelaran Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Literasi Media Sosial dalam Menghindari Hoaks bagi Organisasi Kemasyarakatan Muslimat NU di Kabupaten Demak”. Digelar di Kantor Sekretariat NU Kecamatan Sayung, Demak, Selasa (25/6/2024).
Penyelenggarannya, bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan IPS Unnes. Kegiatan FGD ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini dipelopori oleh Himmatul Ulya Dosen Pendidikan IPS Unnes, Dosen Ilmu Politik Unnes Siti Muslikhatul Ummah, Dosen PIPS Unnes Restu Ayu Mumpuni, Dosen Sosant Unnes Nugraheni Arumsari.
Ketua Muslimat NU Kecamatan Sayung Demak Latifa Fatoni menyebut kegiatan sengaja digelar untuk memberikan literasi kepada anggotanya.
“Kami ibu-ibu Muslimat sangat tertarik tentang isu hoaks dan ingin mengetahui lebih lanjut cara menghadapinya,” kata dia.
Pada kegiatan itu juga digelar penandatanganan kerjasama antara Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Sayung dengan Pendidikan IPS FISIP Unnes.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait