SEMARANG, iNewsSemarang.id – Sosok Fitria Khasanah ini bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar. Siswi SMP Gajah Mada Sukabumi ini telah mengukir prestasi yang membanggakan.
Ya, dia berhasil mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (Leprid) dalam kategori rekor prestasi sebagai developer game edukasi usia termuda dan karya terbanyak.
Selain jago membuat game, Fitria juga pinter menari adat tradisional nusantara dan olahraga sepatu roda, beberapa kalau mendapat juara 1 dalam event kategori di usianya.
Sudah ada puluhan game online yang dapat diakses lewat roblox, dan sudah 5 game offline edukasi yang telah dibuat Fitria. Bahkan sudah rilis dapat ditemukan dan diunduh lewat aplikasi playstore android yaitu Jelajah Lampung Berjaya, Lorong Toleransi, Dasyatnya Pancasila, Petualangan Mancari Tuhan dan Rahasia Bangkitnya Nusantara.
Selain di android, game offline buatan Fitria juga dapat instal dan dimainkan di komputer atau laptop.
Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka, Fitria Khasanah layak mendapatkan penghargaan rekor ini karena berprestasi dalam pembuatan game edukasi online dan offline termuda dan terbanyak.
“Jarang ada anak di usia anak anak mau terjun ke dunia developer game, terkait hal ini LEPRID mengapresiasi prestasi tersebut dengan memberikan sertifikat penghargaan kepada Fitria Khasanah,” kata Paulus, Sabtu (20/7).
“Diharapkan penghargaan rekor ini menjadi motivasi anak anak indonesia untuk terus belajar dan berprestasi yang dapat membanggakan orang tua, membanggakan sekolah dan membanggakan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Fitria mengaku senang dan bersyukur mendapatkan penghargaan rekor ini. Dia tidak menyangka akan mendapatkan apresiasi yang setinggi itu sebab dirinya masih ditahap belajar.
Diakui memang Fitria menyenangi game online sejak kecil, awal-awal munculnya game mobile legend dirinya sudah mulai bermain game walaupun awalnya dulu dilarang oleh orang tua, tapi karena bisa membagi waktu akhirnya di perbolehkan.
“Hobi main game itu justru akhirnya justru di dukung oleh orang tua dengan diikutkan berbagai kursus desain 3D, kursus developer game online dan offline,” ujarnya.
Sejak kelas 5 Sekolah Dasar Fitria sudah diikutkan sertakan berbagai kursus seperti desain 3D seperti cara menggunakan aplikasi blender dan kursus developer game online roblox studio, setelah itu naik level belajar menggunakan construk dan Unity Engine.
Kuncinya utamanya ada di aplikasi blender, sebab hasil dari 3D di blender itu dapat di gunakan di roblox dan engine Unity. Jadi disamping kursus desain 3D dan developer game, bila ada waktu kosong juga nyoba nyoba buat desain dan buat game sambil nonton tayangan tutorial di youtube untuk mengasah kemampuan dan melatih jari jari supaya lancar mengetik di laptop.
“Walau banyak waktu untuk fokus di hasil karya game, tapi belajar sekolah tetap menjadi prioritas. Asal bisa membagi waktu makan semua akan berjalan lancar,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait