SEMARANG, iNewsSemarang.id – Festival Arak-arakan Cheng Ho 2024 di Kota Semarang, Minggu (4/8), berlangsung meriah. Ribuan warga Tionghoa antusias mengikuti kirab dalam rangka memeringati 619 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho.
Kirab dengan membawa berbagai atribut kebudayaan Tionghoa dimulai dari Kelenteng Tay Kak Sie, Jalan Gang Lombok Pecinan Semarang Tengah menuju Kelenteng Sam Poo Kong, Gedung Batu di Jalan Simongan Semarang Barat.
Sepanjang perjalanan yang dilalui rombongan peserta kirab berjalan kaki menyusuri Jalan Gang Pinggir, Jalan Kranggan, Jalan Depok, Jalan Pemuda, Tugumuda, Jalan Sugiyopranoto, Jalan Bojongsalaman, Jalan Simongan dan masuk ke Kelenteng Sam Poo Kong.
Dalam rangkaian kirab, tampak seekor kuda dikawal oleh rombongan bhe kun, dengan kostum unik serba hitam dan wajah make up karakter tokoh Tiongkok. Ada tarian naga (liong), serta iringan musik khodengcong (musik tradisional Tionghoa).
Ketua Yayasan Tay Kak Sie Tanto Hermawan menjelaskan, peringatan pendaratan Cheng Ho ini bisa ambil teladan dari Kongco Sampo Tay Djien (Cheng Ho) tentang semangat kegigihan dan pantang menyerah. "Sehingga kita bisa berkontribusi untk kemajuan sekitar kita khususnya kota Semarang," kata Tanto.
Sebagai informasi, Laksamana Cheng Ho dalam religiusitas dan budaya warga Tionghoa juga disebut sebagai Sam Poo Tay Djien. Dia adalah laksamana muslim dari Dinasti Ming di Tiongkok pada abad ke-15.
Pelayaran terbesarnya pada abad tersebut dengan kapal besar diiringi ratusan kapal kecil, merupakan muhibah besar ke berbagai negara di Asia dan Afrika, dengan maksud untuk menjalin persahabatan.
Konon pada tahun 1405 Cheng Ho mendarat di pantai Simongan (sekarang menjadi kawasan daratan Simongan Semarang). Oleh warga Tionghoa, peristiwa tersebut kemudian diperingati setiap tahun.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait