SEMARANG, iNewsSemarang.id - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, mengapresiasi prestasi luar biasa dari 493 kepala daerah di seluruh Indonesia dalam upaya mereka mencapai Universal Health Coverage (UHC).
Penghargaan UHC Awards diberikan kepada perwakilan dari 33 provinsi dan 460 kabupaten/kota yang telah berhasil mendaftarkan mayoritas penduduknya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penghargaan diberikan di The Krakatau Grand Ballroom, TMII, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2024).
Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam memastikan akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung program kesehatan nasional.
"Pencapaian UHC ini adalah wujud komitmen negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Wapres.
Keberhasilan Indonesia dalam mencapai UHC juga mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.
Presiden International Social Security Association (ISSA), Mohammed Azman, menyerahkan penghargaan kepada Indonesia sebagai apresiasi atas dedikasi negara dalam perlindungan kesehatan sosial.
"Ini adalah pengakuan global atas kerja keras Indonesia dalam memastikan setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan," kata Azman.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan penghargaan khusus kepada para kepala daerah.
Ia menyebutkan bahwa pencapaian UHC ini merupakan hasil dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program JKN.
"Per 1 Agustus 2024, jumlah peserta JKN telah mencapai 276,5 juta jiwa atau 98,15% dari total penduduk Indonesia," ungkap Ghufron.
BPJS Kesehatan juga telah berkolaborasi dengan lebih dari 26.000 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terpencil dan sulit dijangkau.
Salah satu upaya inovatif adalah melalui kerja sama dengan rumah sakit terapung, yang memberikan layanan kesehatan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Ghufron menjelaskan bahwa keberhasilan JKN bukan hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari kualitas layanan yang diberikan.
Ia memaparkan berbagai inovasi seperti Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan administrasi dan kesehatan.
"Dengan fitur Antrean Online, peserta bisa mengambil nomor antrean secara praktis, sehingga mengurangi waktu tunggu di fasilitas kesehatan," jelasnya.
Selain itu, BPJS Kesehatan terus memperbaiki tata kelola keuangan dan layanan, dengan berhasil mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 10 tahun berturut-turut.
"Ini menunjukkan komitmen kami dalam menjalankan Program JKN dengan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas tinggi," tegas Ghufron.
Di tingkat daerah, Kota Semarang kembali membuktikan keunggulannya dengan mempertahankan predikat UHC selama delapan tahun berturut-turut.
Seluruh penduduk kota ini, yang berjumlah lebih dari 1,7 juta jiwa, telah terdaftar sebagai peserta JKN dan dapat mengakses berbagai layanan kesehatan.
Sementara itu, Kabupaten Demak juga mencatat prestasi gemilang dengan tingkat kepesertaan JKN mencapai 99,52%, melebihi target nasional sebesar 98%.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, BPJS Kesehatan bersama para mitra kerja terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
"Kami mengajak seluruh kepala daerah yang belum mencapai UHC untuk terus berupaya, dan bagi yang sudah, untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas layanan," tutup Ghufron.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait