KIEV, iNewsSemarang.id – Setelah hampir seminggu sejak pasukan Rusia menyerbu perbatasan Ukraina, belum satu kota pun berhasil direbut. Mereka mengalami perlawanan yang jauh lebih sengit dari yang diduga sebelumnya.
Analis militer Barat menilai, Rusia akan mengubah taktik perangnya dalam menyerang Ukraina. Mereka juga mengkhawatirkan, Rusia akan menghancurkan kawasan-kawasan sebelum mencoba memasukinya.
“Melihat operasi Rusia sejauh ini, mereka mengalami masalah luar biasa dengan logistik dan komunikasi. Seluruh upaya tampaknya kacau balau,” tulis pakar militer Rusia di Wilson Center Washington, tulis Michael Kofman, dalam sebuah tweet.
Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang enggan menyebut nama mengatakan, Rusia tampaknya sedang berkumpul kembali dan memikirkan tantangan dan langkah yang akan mereka tempuh dalam menyerang Ukraina.
“Salah satu alasan mengapa hal-hal tampak terhenti di utara Kiev, Rusia sedang berkumpul dan memikirkan kembali untuk mencoba menyesuaikan diri dengan tantangan yang mereka hadapi,” katanya.
Dia menambahkan, tampak Rusia dikejutkan tidak hanya oleh skala perlawanan Ukraina yang gigih, tetapi juga moral yang buruk pasukan sendiri. Sejumlah tentara menyerah tanpa perlawanan. Sayang dia tak menunjukkan bukti hal itu.
Seorang pejabat AS mengatakan kolom lapis baja bermil-mil di sekitar ibukota Kivv tidak membuat pergerakan apa pun dalam 24 jam terakhir. Mereka terhenti oleh masalah logistik, kekurangan bahan bakar dan makanan, dan mungkin berhenti untuk menilai kembali taktik.
Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mendesak warga Kiev untuk melarikan diri. Mereka mengatakan akan menyerang daerah yang digunakan oleh dinas keamanan dan komunikasi Ukraina.
Berbicara di kompleks pemerintah yang dijaga ketat di Kiev, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, pertama-tama, Rusia harus berhenti mengebom orang sebelum pembicaraan damai dapat membuat kemajuan.
Dalam wawancara bersama dengan Reuters dan CNN, Zelensky juga mendesak anggota NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang untuk menghentikan angkatan udara Rusia.
Zelenskiy yang tidak bercukur dan mengenakan pakaian khaki sederhana berbicara bahwa rudal Rusia telah menghantam sebuah menara TV di dekat situs peringatan Holocaust Babyn Yar di Kiev. Akibatnya, sedikitnya lima orang tewas.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait