5 Cara Tepat Menangani Hipotermia saat Mendaki Gunung

Annastasya Rizka
Mengenali gejala hipotermia sangat penting khususnya saat Anda tengah berada dalam cuaca dan kondisi buruk dan berisiko tinggi mengalami hipotermia. Sebab itu, penting memahami penolongan pertama saat mengalami hipotermia. (Dok Basarnas)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Dua pendaki asal Indonesia, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia akibat hipotermia saar mendaki puncak Gunung Carstenzs di Timika, Papua.
 
Keduanya mengalami hipotermia saat cuaca buruk di puncak gunung. Hipotermia adalah kondisi yang terjadi saat suhu inti tubuh turun di bawah 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celsius). 

Dalam hipotermia, tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya menghasilkan panas, yang menyebabkan suhu tubuh rendah. Suhu tubuh normal adalah sekitar 98,6 derajat Fahrenheit (37 derajat Celsius).

Mengenali gejala hipotermia sangat penting khususnya saat Anda tengah berada dalam cuaca dan kondisi buruk dan berisiko tinggi mengalami hipotermia. Sebab itu, penting memahami penolongan pertama saat mengalami hipotermia.

Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (3/3/2025), berikut cara tepat menangani hipotermia terutama saat mendaki gunung.

1. Tangani dengan Lembut Tanpa Memijat
Saat membantu seseorang yang mengalami hipotermia, tangani mereka dengan lembut. Pindahkan orang tersebut hanya seperlunya. Jangan memijat atau menggosoknya. Gerakan yang kuat atau mengagetkan dapat memicu serangan jantung.

2. Jauhkan dari Udara Dingin
Selanjutnya memindahkan orang yang terkena hipotermia dari udara dingin ke lokasi yang lebih hangat dan kering jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan untuk dipindahkan, lindungi orang tersebut dari udara dingin dan angin sebisa mungkin. Orang tersebut harus tetap dalam posisi datar jika memungkinkan.

3. Lepaskan Pakaian Basah
Jika orang tersebut mengenakan pakaian basah, maka lepaskan. Potong pakaian jika perlu untuk menghindari terlalu banyak gerakan.
Tutupi orang tersebut dengan selimut. Gunakan beberapa lapis selimut atau mantel kering untuk menghangatkannya. Tutupi kepala pasien dan biarkan hanya wajah yang terbuka.

4. Pantau Pernapasan
Seseorang yang mengalami hipotermia parah mungkin tampak tidak sadarkan diri, tanpa tanda-tanda denyut nadi atau pernapasan yang jelas. Jika pernapasan orang tersebut terhenti atau tampak sangat rendah atau dangkal, segera lakukan CPR jika Anda terlatih.

5. Sediakan Minuman Hangat
Satu lagi penanganan saat seseorang mengalami hipotermia ialah mengonsumsi minuman hangat. Jika orang yang terkena masih sadar dan dapat menelan, berikan minuman hangat, manis, nonalkohol, dan nonkafein. Minuman hangat dapat membantu menghangatkan tubuh.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network