SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kasus kematian Agil Tri Nugroho (16), atlet taekwondo PPLOP Jateng hingga kini masih misterius. Pihak Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) saat ini tengah melakukan investigasi penyebab meninggalnya Agil.
Diketahui, Agil yang merupakan atlet binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah meninggal dunia pada Rabu (5/3/2025) pukul 22.22 WIB di rumah sakit setelah sebelumnya kolaps saat menjalani latihan fisik di kompleks GOR Jatidiri Semarang.
Terkait meninggalnya Agil, Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah Agung Hariyadi menyatakan bahwa hingga saat ini investigasi masih dilakukan.
"Ini masih diinvestigasi pihak Pengprov TI, Balai PPLOP dan kepolisian.Saat ini masih berproses. Kalau kami sudah menerima hasil dan rekom kemudian dilanjutkan langkah tindak lanjut, akan kami sampaikan media," kata Agung, Selasa (11/5/2025).
Kronologi kejadian berawal saat latihan rutin pada Rabu, 5 Maret 2025 pukul 15.30 WIB di GOR Jatidiri. Latihan diikuti 11 atlet Taekwondo PPLOP dan dipandu tiga pelatih.
Pelatih memberi materi latihan fisik lari endurance menggunakan aplikasi Strava. Atlet berlari memutari sisi luar stadion/lapangan sepak bola dengan hitungan setiap empat putaran berhenti istirahat dengan target durasi waktu lari 4 menit untuk 1 putaran. Pengulangan untuk melatih endurance sebanyak tiga set.
Dikarenakan banyak atlet yang berpuasa, para atlet tidak memenuhi target waktu yang sudah ditentukan. Pelatih langsung memberikan evaluasi.
Pelatih berinisiatif merubah materi endurance dengan interval, Para atlet wajib mencapai waktu 4 menit dalam 1 putaran lari dan dilakukan berulang-ulang.
Namun menjelang waktu berbuka hingga saat berbuka, atlet masih ada yang lari. Tercatat atlet banyak yang tidak kuat dan tiga orang yakni pingsan yakni Agil, Yardaan dan Grace.
Bahkan Agil kondisinya sudah lemas dengan mata tertutup dan nafas berat tersengal-sengal. Kemudian Grace juga pingsan disusul Yardaan dengan kondisi hampir pingsan dan sudah lemas.
Situasi ini membuat pelatih panik. Semua atlet dan pelatih berupaya menyadarkan ketiga korban, Yardaan dan Grace bisa sadar. Namun Agil tidak juga sadarkan diri.
Selanjutnya Agil dilarikan ke RS Primaya Kedungmundu, Semarang dan masuk ruang ICU. Namun pada pukul 22.44 WIB Agil dinyatakan meninggal dunia.
Selanjutnya jenazah Agil dibawa ke rumah duka, Desa Banjarjo RT 1/RW 5 Gagaksipat Ngemplak, Kabupaten Boyolali, dan dimakamkan keesokan harinya.
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia telah mengirim tim investigasi khusus yang dipimpin Mayor Inf Rafael dan dokter yang didukung oleh Kodam IV Diponegoro termasuk dokter penyakit dalam dan dokter jantung. Sementara tim Pengprov TI Jateng akan ikut dipimpin Asintel Kasdam/Diponegoro.
Sekjen PBTI Mayjen TNI Amrin Ibrahim saat dikonfirmasi terkait hasil investigasi masih belum memberikan keterangan.
Pengprov TI Jateng sendiri sampai saat ini masih belum memiliki kepengurusan pasca terpilihnya Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Dedy Suryadi sebagai Ketua Umum menggantikan Alex Harijanto pada 9 Februari 2025.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait