JAKARTA, iNewsSemarang.id - Badan Gizi Nasional (BGN) merespons soal mitra dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan berhenti beroperasi karena belum menerima pembayaran dari pihak yayasan. Polemik ini diduga karena masalah internal kemitraan.
"Apa yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata itu murni masalah internal mitra," tegas Kepala BGN Dadan Hindayana kepada wartawan, Rabu (16/5/2025).
Dia menjelaskan, yayasan dan pemilik dapur memiliki perjanjian khusus dalam menyediakan MBG. Dadan malah mengira kedua pihak merupakan satu kesatuan yang menjadi mitra BGN. "Jadi apa pun yang terjadi di Kalibata itu murni urusan internal. Tidak ada hubungannya dengan Badan Gizi," ujarnya.
Dadan mengaku telah memediasi kedua pihak. Dia mengaku polemik tersebut hanya masalah salah paham. Dia meminta masalah internal itu tidak dikaitkan dengan BGN. Dapur MBG di Kalibata pun sudah diminta kembali beroperasi.
"Bahwa itu masalah internal di antara mereka dan mohon tidak dibawa-bawa masalah Badan Gizi Nasional. Karena urusan Badan Gizi Nasional sudah selesai dan kami tadi sudah minta agar besok (hari ini) SPPG Kalibata sudah operasional kembali," katanya.
Sebelumnya, mitra dapur MBG di Kalibata melaporkan salah satu yayasan ke polisi lantaran belum membayar puluhan ribu porsi makanan. Total kerugian hampir Rp1 miliar.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly menyesalkan salah satu yayasan mitra BGN berinisial MBN lantaran tak memberikan hak kliennya. Padahal, kliennya telah menjual sejumlah aset hingga meminjam uang untuk modal menyajikan santapan MBG.
"Beliau rela mencari-cari investor dan menjual asetnya untuk modal menjadi mitra dapur makan bergizi gratis. Untuk itu, Harly Law mendesak yayasan MBN untuk segera membayarkan hak mitra dapur Kalibata yang telah didzalimi," ujar Harly saat jumpa pers di dapur MBG, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025). Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak MBN atas polemik tersebut.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait