JAKARTA, iNewsSemarang.id - Video seorang mahasiswa diusir dari kelas oleh dosen karena tidak mampu membeli buku yang ditulis sang dosen viral di berbagai platform media sosial. Sontak saja aksi dosen itu menuai pro kontra dari netizen.
Dalam video berdurasi singkat yang diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, suasana kelas awalnya tampak berjalan normal. Namun, momen berubah ketika sang dosen mempertanyakan alasan mengapa mahasiswa tersebut tidak membawa buku yang sebelumnya telah diinstruksikan.
“Kenapa tak membawa buku?” tanya dosen kepada mahasiswa yang tidak membawa buku tersebut.
“Belum beli, Pak. Saya belum punya uang,” jawab mahasiswa itu dengan nada pelan, berusaha memberikan penjelasan atas alasannya tidak membawa buku.
"Ya sudah, pulang saja kamu," sahut sang dosen tegas, tak memberikan toleransi setelah mengetahui mahasiswa tersebut belum membeli buku yang dimaksud.
Fenomena dosen yang mewajibkan pembelian buku pribadi bukanlah hal baru di lingkungan kampus. Meski secara akademis buku tersebut bisa jadi relevan dengan materi kuliah, namun memaksa mahasiswa untuk membelinya, apalagi disertai sanksi seperti pengusiran, dianggap tidak etis.
Sementara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kasus ini. Namun, peristiwa tersebut semakin menguatkan desakan agar ada regulasi yang jelas mengenai etika penjualan buku oleh dosen kepada mahasiswa. Tujuannya adalah mencegah penyalahgunaan wewenang yang berpotensi merugikan pihak mahasiswa.
Menanggapi viralnya video ini, warganet ramai-ramai menunjukkan reaksi beragam. Banyak yang merasa geram dan menyayangkan tindakan sang dosen, karena dianggap tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi dari setiap mahasiswa yang tentunya berbeda-beda.
Namun, ada juga warganet yang tak mau buru men-judge si dosen karena belum mengetahui konteks kejadian tersebut secara menyeluruh.
“Pinjemin dong pak dosen yang maha kaya dan ga pernah ga punya uang,”tulis @chi**
“Video kaya gini sangat berbahaya. Bisa mematikan karakter seseorang. Kita belum tau yang sebenarnya (apakah sudah dikasih tau berkali-kali, apa sih dosen emang angkuh, apa sih anak emang ga mau usaha, entah gak menyisihkan uang saku dll) perlu berhati-hati sih,” tulis @cui**
“Ya Allah pak, gak semua orang punya uang lebih buat beli buku itu,” tulis @ika**
“Aku pernah susah, tapi buat sebatas buku pasti diusahain ga sih? Beli buku juga ga harus yang sekarang disediakan sekarang beli kan? Pasti ada jeda waktu nya buat ngumpulin dulu kan?” Tulis @hol**
(Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait