JAKARTA, iNewsSemarang.id - Manajemen Arema FC mengklarifikasi isu yang beredar terkait pihaknya yang akan bajak pemain PSS Sleman dan PSIS Semarang. Manajemen Arema FC sejatinya masih bergerak pasif di bursa transfer Liga 1 musim baru.
Namun, beberapa pemain memang pernah dikabarkan diincar oleh Singo Edan -julukan Aream FC. Di antaranya, ada Muhammad Adi Satryo dari PSIS Semarang, Gustavo Tocantins dari PSS Sleman, hingga gelandang Timnas Indonesia U-17 Evandra Florasta.
Tapi sejauh ini belum ada keterangan resmi dari manajemen terkait rumor itu. Arema FC justru malah kehilangan beberapa pemainnya, seperti Charles Lokolingoy yang hengkang ke Liga Korea Selatan (Korsel), hingga Choi Bo-kyung sebelum liga berakhir.
1. Manajemen Arema FC Angkat Bicara
General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi, mengungkapkan tak ingin menanggapi soal rumor manajemen mendekati sejumlah pemain. Manajemen memilih untuk diam dan tidak menanggapi spekulasi rumor transfer tersebut.
“Kami memang bergerak dengan silent treatment. Artinya, kami pasti bergeraklah. Bukan sedang menyiapkan kejutan atau apa, itu kan penilaian orang,” ucap Yusrinal Fitriandi, dikonfirmasi pada Sabtu 7 Juni 2025.
2. Bersabar
Inal -sapaan akrab Yusrinal- menjelaskan pihaknya masih bersabar. Dia juga meminta Aremania juga bersabar menunggu gebrakan pemain yang akan didatangkan, serta dipertahankan manajemen Singo Edan.
Ia pun menampik bila manajemen tak bergerak atau diam saja di bursa transfer liga. Sebab, manejemen memiliki beberapa pertimbangan yang tak bisa disebutkan.
"Kami diam bukan berarti kami enggak ngapa-ngapain lho ya. Secara manajerial maupun tim kepelatihan, kami bergerak mencari pemain sesuai dengan kebutuhan tim musim depan,” tuturnya.
3. Ada Pemain yang Dipertahankan
Inal menambahkan, bila ada beberapa pemain yang dipertahankan untuk musim depan. Tapi pertimbangan itu berdasarkan performa di lapangan dan faktor nonteknis di luar lapangan, dengan minimal persyaratan 60 persen.
"Kriterianya banyak, minimal prosentasenya di atas 60 persen. Gak hanya performa di lapangan. Misalnya pemain A, dia mainnya top, tapi bisa jadi ada angin-anginannya, emosian, terlalu individual, moody. Tapi, kalau persentasenya masuk, ya dia kami pertahankan,” pungkasnya.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait