JAKARTA, iNews.id – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka bikin heboh media sosial karena cuitannya di laman X menyebutkan bahwa Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) telah memenuhi syarat menjadi nabi.
Pernyataan itu merespons cuitan seseorang yang membalas cuitan miliknya terkait presiden Indonesia yang dinilai paling dekat dengan rakyat adalah Jokowi. @HalomoanHa91790 membalas bahwa hal tersebut bisa menjadi pesugihan.
"Lama-lama jokowi jadi dukun pesugihan. Di saat rakyat sulit dapat duit/kerja lihat muka jokowi jadi gampang hidupnya," tulis dia.
Merespons hal tersebut Dedy langsung menjelaskan bahwa Jokowi telah memenuhi syarat menjadi nabi. Hanya saja, Jokowi hanya ingin menjadi manusia.
"Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat, cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat," ucapnya.
"Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna," imbuhnya.
Cuitan itu pun langsung viral mendapatkan retweet hingga 2,9 ribu dan balasan hingga 1,2 ribu. Mayoritas membahas cuitan tersebut dengan kontra karena dinilai tak masuk akal. "Ngawur," ucap @0xftsmln.
Sementara Dedy menegaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan pendapat pribadi sehingga tidak mewakili sikap PSI. Ia mengaku telah mendapatkan teguran atas cuitan yang menuai kontra tersebut.
"DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat," tulis dia dikutip Kamis (12/6/2025).
Dia mengaku akan mencabut pernyataan Jokowi telah memenuhi telah memenuhi syarat nabi. Hal itu demi tidak membuat polemik yang berkepanjangan di masyarakat.
"Dengan kesadaran penuh, saya mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut," ujarnya.
Dia juga meminta maaf kepada masyarakat dan seluruh pihak yang merasa terganggu. Ia berkomitmen menjaga etika publik dan memperkuat demokrasi agar sehat, jujur dan terbuka.
"Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut," ucapnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait