JAKARTA, iNewsSemarang.id – Penunjukan wasit Ahmad Al Ali asal Kuwait untuk memimpin pertandingan krusial Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 terus menuai polemik.
Jika sebelumnya PSSI telah mengajukan protes kepada AFC karena potensi konflik kepentingan (kedua negara berasal dari Asia Barat), kini gelombang keberatan justru datang dari masyarakat Arab sendiri.
Publik di Timur Tengah bahkan meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) membatalkan penunjukan wasit tersebut.
Dicap 'Pencinta Al Hilal' dan Spesialis Klub Arab Saudi
Kritik pedas dari masyarakat Arab di media sosial mengarah pada rekam jejak Ahmad Al Ali yang dinilai tidak netral, terutama dalam kompetisi klub domestik. Ia dicap sebagai "pencinta Al Hilal" dan wasit yang sering menguntungkan klub-klub Arab Saudi.
Salah satu akun di media sosial menuliskan data bahwa Ahmad Al Ali tercatat enam kali memimpin pertandingan Al Hilal dalam dua musim terakhir. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada upaya sengaja untuk menunjuk wasit yang "bersahabat" bagi tim Saudi.
"Indonesia memiliki hak untuk mengajukan protes kepada AFC soal wasit. Wasit ini (Ahmad Al Ali) merupakan pencinta Al Hilal dan disukai Arab Saudi beserta rakyatnya,” tulis akun @m7mdll6, menunjukkan bahwa kekhawatiran ini adalah pandangan yang meluas, bahkan di kalangan penggemar sepak bola Arab.
Akun lain bahkan secara eksplisit meminta AFC mengecek skandal dan ketidakadilan yang pernah dilakukan Al Ali.
Protes PSSI Diabaikan, Kekhawatiran Konflik Kepentingan Kian Besar
Sebelum protes publik Arab ini mencuat, PSSI melalui Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, sudah mengirimkan surat keberatan kepada AFC dan FIFA. Kekhawatiran PSSI adalah karena Kuwait dan Arab Saudi sama-sama tergabung dalam Federasi Asia Barat (WAFF), sehingga objektivitas wasit diragukan.
PSSI bahkan secara khusus meminta wasit yang ditunjuk berasal dari kawasan yang benar-benar netral, misalnya dari Eropa. Sayangnya, hingga kini, protes PSSI tersebut belum mendapat respons atau balasan dari AFC, dan penunjukan Ahmad Al Ali tetap dipertahankan.
Situasi ini menambah tekanan menjelang laga hidup mati Timnas Indonesia, mengingat netralitas perangkat pertandingan adalah salah satu faktor krusial yang dapat memengaruhi hasil akhir.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait