KUDUS, iNewsSemarang.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) hingga kini masih mengkaji wacana pengembalian program enam hari sekolah bagi SMA/SMK di wilayahnya.
"Masih dikaji untuk ide enam hari sekolah" ungkap Sekda Jateng Sumarno, di sela menghadiri acara peringatan Milad ke 113 Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah Kudus, Sabtu (22/11/2025).
Pihaknya menampung berbagai masukan dari elemen masyarakat mengenai wacana tersebut. Hal itu akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengkajiannya. Dia menyatakan, setiap ada permasalahan di dunia pendidikan akan menjadi bahan evaluasi.
Sebelumnya, Wagub Jateng Taj Yasin mengatakan, tujuan utama kebijakan lima hari sekolah adalah memberikan waktu luang kepada anak-anak untuk berkumpul bersama keluarga.
Namun, berdasarkan kajian, para orang tua banyak yang bekerja hingga enam bahkan tujuh hari dalam sepekan.
"Dengan kebijakan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak. Maka ada satu hari yang tanpa pengawasan," ucap pria yang akrab disapa Gus Yasin ini beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Pemprov Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi - Taj Yasin tegas menjalankan komitmen terhadap kesejahteraan anak.
Sehingga, kembalinya penerapan enam hari sekolah ini diharapkan memberikan perlindungan kepada anak dari hal negatif saat berada di luar pengawasan orang tua.
Namun demikian, penerapan kebijakan ini tetap akan mempertimbangkan hasil kajian dari para pakar pendidikan, perguruan tinggi dan juga kalangan dewan.
Gus Yasin mengatakan, rencana kebijakan enam hari sekolah yang diterapkan Pemprov akan diberlakukan untuk SMA dan SMK sesuai dengan kewenangan Pemprov.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
