Diambil dari Mrapen Grobogan, Api Waisak Disemayamkan di Candi Mendut Magelang

Antara
Iring-iringan mobil pembawa api dharma Waisak tiba di kompleks Candi Mendut, Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Foto: Ant

MAGELANG, iNewsSemarang.id – Api Dharma Waisak 2566 Budhist Era (BE) telah disemayamkan di Candi Mendut, Kabupaten Magelang. Api Waisak yang diambil dari Sumber Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, tiba di kompleks Candi Mendut pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat tiba di Candi Mendut, api suci Waisak diterima Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Nyoman Suriadarma, Ketua II DPD Walubi Jateng Tanto Soegito Harsono dan lainnya.

Api diletakkan di depan altar yang berada di Candi Mendut. Selain itu, ditandai pula dengan penyalaan lilin. Kemudian para biksu sangga melakukan doa penyakralan api dharma di depan altar di Halaman Candi Mendut secara bergantian.

Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Biksu Dammavuddho menjelaskan, makna dari api suci yang diambil di Mrapen melambangkan semangat untuk menerangi.

"Di sini api sebagai semangat untuk menerangi. Di mana ada api di situ ada penerangan. Jadi seperti Waisak ini, Buddha datang ke dunia untuk membawa penerangan bagi semua makhluk," kata Dammavuddho.

Ia menyampaikan, api disemayamkan di Candi Mendut supaya diingat bahwa ini simbolis untuk penerangan dharma bagi makhluk-makhluk yang diliputi oleh kegelapan batin mereka.

Dammavuddho menyampaikan pada Minggu (15/5/2022) akan dilakukan pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung.

"Makna air ini sesuatu yang menyejukkan, netral. Di dalam batin ada kekotoran batin yang terdiri atas keserakahan, kebencian, dosa, dan kebodohan batin. Air simbolis dari pada ketenangan, jadi batin tidak bisa tenang kalau ada kotoran batin maka perlu air sebagai ketenangan," katanya.


Pengambilan Api Dharma Waisak dari Mrapen Magelang, selanjutnya dibawa ke Candi Mendut Magelang untuk disemayamkan. Foto: Ist

Selain itu, air ini juga menyejukkan. Perlu dilihat dunia hari ini bagaimana, perang dimana-mana, pembunuhan dan sebagainya seakan-akan tidak ada habis-habisnya.

"Dengan adanya air simbolis ketenangan sehingga dunia ini jadi kalem. Selanjutnya air ini adalah sumber kehidupan, di mana ada air di situ ada kehidupan sehingga air dan api menjadi simbolis yang digunakan dalam kegiatan waisak," katanya.

Ia menyampaikan api dan air yang sudah ditaruh di sini akan didoakan. Jadi disakralkan, besok air juga datang langsung disakralkan.

Setelah disakralkan di Candi Mendut, akan dibawa ke Candi Borobudur dan setelah sampai di Candi Borobudur nanti akan digunakan sebagai pemercikan tirta.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network