JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan seluruh layanan untuk jemaah haji di Arab Saudi. Salah satunya yakni layanan transportasi saat nanti berada di tanah suci.
Untuk memudahkan dan mencegah jemaah haji Indonesia tersesat, bus shalawat yang disediakan untuk sarana transportasi jemaah di Makkah, Arab Saudi dilengkapi dengan stiker dan kartu penanda bus.
"Bus shalawat akan dilengkapi stiker dengan warna, angka dan tulisan," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid saat berdiskusi dengan Media Center Haji (MCH) melalui saluran daring di Jakarta, Kamis (26/5/2022).
Nantinya, bus shalawat juga melayani jemaah non stop selama 24 jam dari hotel ke Masjidil Haram. Bus-bus tersebut akan dilengkapi stiker sebagai penanda rute dan sektor layanan.
Menurut data yang disajikan Subhan, terdapat lima sektor yang ditempati jamaah Indonesia yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudah, Jarwal dan Misfalah. Para jamaah dari 13 embarkasi akan ditempatkan di masing-masing sektor tersebut.
Stiker akan ditempel di setiap bus, sementara kartu diberikan masing-masing kepada jemaah. Stiker atau kartu berwarna putih untuk rute Mahbas Jin-Bab Ali ditandai dengan angka 1, warna biru rute Syisyah-Syieb Amir dengan angka 2, warna hijau rute Raudah-Syieb Amir ditandai angka 3, hitam untuk rute Jarwal-Syieb Amir angka 4 dan warna coklat untuk rute Misfalah-Jiad angka 5.
"Bagi yang tidak bisa membaca, bisa ditandai angkanya atau warna. Kita sudah betul-betul mengkaji ini," ujarnya.
Bus shalawat akan beroperasi selama 24 jam dalam 22 hari mulai 13 Juni hingga 4 Juli 2022 dan akan berhenti beroperasi pada masa puncak haji yaitu saat Armuzna/masyair pada 5-12 Juli 2022 karena bus akan digunakan untuk angkutan jemaah ke Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Setelah delapan hari tersebut, bus shalawat kembali memberikan pelayanan 24 jam sejak 13 Juli-4 Agustus 2022.
Untuk diketahui, akomodasi di sektor Mahbas Jin disiapkan untuk jemaah dari Embarkasi Surabaya (SUB) asal Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Embarkasi Lombok (LOP) asal Nusa Tenggara Barat. Di sektor Syisyah disiapkan untuk jamaah dari Embarkasi Batam (BTH) yang berasal Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Jambi) serta jemaah dari embarkasi Ujung Pandang (UPG) jamaah asal Sulsel, Sulbar, Sultra, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Sementara akomodasi di sektor Raudah untuk jemaah Embarkasi Aceh (BTJ) asal Aceh, Embarkasi Jakarta (JKG) asal Lampung, Banten dan DKI Jakarta. Raudah juga akan ditempati jemaah dari Embarkasi Palembang (PLM) asal Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, serta jemaah asal Sumatera Utara lewat Embarkasi Medan (KNO).
Sedangkan sektor Jarwal akan ditempati jemaah Embakasi Solo (SOC) asal Jawa Tengah, Embarkasi Padang (PDG) asal Sumatera Barat dan Bengkulu serta Embarkasi Banjarmasin (BDJ) asal Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan juga jemaah dari Embarkasi Balikpapan (BPN) asal Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Sektor Misfalah untuk Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) bagi jemaah asal Jawa Barat.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait