Lini Serang Mandul Jadi Penyebab Timnas Indonesia Gagal Kalahkan Bangladesh

Tim Okezone
Bermain di depan publik sendiri, Timnas Indonesia gagal mencetak gol ke gawang Bangladesh. Mandulnya lini serang disebut-sebut sebagai faktor utamanya. Foto: Twitter/@pssi

GAGALNYA Timnas Indonesia mengalahkan Bangladesh di FIFA Matchday pada Rabu, 1 Juni 2022 malam WIB, menyisakan pertanyaan. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab anak asuh Shin Tae-Yong gagal mencetak gol ke kandang lawan.

Ya, seperti diketahui, Timnas Indonesia habis melakukan uji coba kontra Bangladesh pada kemarin malam di Stadion si Jalak Harupat, Bandung.

Skuad Garuda memang tidak kalah di laga tersebut. Akan tetapi Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia tak cukup puas dengan hasil yang ditorehkan Fachruddin Aryanto dkk. Pasalnya, Timnas Indonesia hanya bisa imbang 0-0 kontra Bangladesh.

Faktor mandulnya lini serang terutama para penyerang Timnas Indonesia, jadi faktor utama, skuad Garuda gagal menciptkan gol. Padahal secara susunan pemain Shin Tae-yong tampak ngotot sejak awal.

Pelatih Korea Selatan itu menurunkan pemain bertipikal haus gol. Adapun pemain itu adalah Saddil Ramdani, Irfan Jaya, Muhammad Rafli, dan Stefano Lilipaly.

Hanya saja keempat pemain itu gagal mendulang gol bagi Timnas Indonesia. Di babak kedua, Dimas Drajad, yang masuk sebagai penyerang murni pun tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, Shin Tae-yong pun menyalahkan dua pemain utamanya lantaran tak bisa cetak gol.

“Sebagai penyerang, mereka (Stefano Lilipaly dan Dimas Drajad) seharusnya bisa membuat peluang. Akan tetapi, mereka tidak melakukan itu. Sampai saat ini, mereka belum memenuhi ekspektasi saya,” kata Shin Tae-yong.

Selain mandulnya lini serang, terdapat 4 faktor lain yang diduga menjadi penyebab gagalnya Timnas Indonesia gagal mencetak gol ke gawang Bangladesh.


4. Gagal Memanfaatkan Peluang Emas

Tampil ngotot sejak awal pertandingan, Timnas Indonesia gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas. Beberapa peluang emas itu tercipta di babak pertama.

Sepeti ketika Saddil Ramdani merangsek ke lini pertahanan Bangladesh pada menit ke-12. Setelah menusuk jantung pertahanan Bangladesh tembakan ke kiper Bangladesh, Anisru Rahman, gagal menjadi gol.

Peluang emas untuk Indonesia kembali hadir di menit ke-20. Setelah menerima bola, Stefano Lilipaly langsung mencoba melepaskan tendangan. Namun, Anisur Rahman kembali menggagalkan kesempatan Timnas Indonesia itu.

Begitu pun di babak kedua. Ketika laga hampir berakhir, Dimas Drajad lewat sundulannya hampir saja mencetak gol untuk Timnas Indonesia. Namun, gagal dieksekusi dengan sempurna oleh Dimas Drajad lantaran bola melewati mistar gawang.


3. Permainan yang Monoton

Meski berhasil menuai hasil imbang, nyatanya para pecinta Timnas Indonesia cukup kecewa dengan hasil yang dituai oleh Shin Tae-yong. Sejumlah netizen pun membandingkan kegagalan Shin Tae-yong memberikan kemenangan bagi Timnas Indonesia semalam dengan Luis Milla.

Ya, sekadar diketahui, Luis Milla merupakan eks pelatih Timnas Indonesia periode 2017-2018. Beberapa warganet menyerukan permainan Shin Tae-yong yang monoton. Berbeda dari Luis Milla, yang dikenal aktif dengan tiki-taka ala Spanyol.

“Kok secara permainan lebih suka dengan Luis Milla. Lebih enak dilihat,” ucap akun @boedak_zoenda di kolom balasan Twitter PSSI.

2. Faktor Kebetulan

Berlaga di hadapan publik sendiri, Timnas Indonesia tampak bersemangat sejak awal. Akan tetapi, Saddil Ramdani dan kolega urung cetak gol hingga pertandingan selesai.

Mereka pun harus puas bermain imbang tanpa gol kontra Bangladesh. Padahal, FIFA Matchday ini sangat penting, mengingat tinggal sepekan lagi Kualifikasi Piala Asia 2023 bakal terlaksana.

Kegagalan menang lawan Bangladesh pun cukup disesali oleh Saddil Ramdani. Hanya saja, Timnas Indonesia dinilai tidak beruntung di laga tadi malam.

“Kami sudah menjalankan instruksi pelatih. Akan tetapi, inilah sepakbola. Kita tidak bisa memprediksi siapa yang akan menang. Pelatih selalu menguatkan kami, secara mental maupun ketika bertanding. Semoga kami terus berkembang ke depan,” ucap Saddil Ramdani.

1. Cederanya Asnawi Mangkualam

Sejak awal babak pertama, anak-anak Garuda tampak menggebu menggedor lini bertahan Bangladesh. Hampir semua lini, mencoba menusuk pertahanan tim besutan Javier Fernandez Cabera itu. Hanya saja malapetaka datang di menit ke-43.

Bek kanan Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam harus ditarik lantaran dihantam cedera dan digantikan oleh Koko Ari. Akibat cedera Asnawi Mangkualam, daya gedor Timnas Indonesia dari sisi sayap pun dinilai kurang greget dan gagal menuai kemenangan di kandang sendiri.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network