JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kementerian Kesehatan mengungkapkan sebanyak 63,25 persen atau 39.125 jamaah jemaah haji asal Indonesia beresiko tinggi mengalami penyakit.
Hal itu disampaikan oleh dr Aris Yudhariansyah, tim promosi kesehatan (promkes). Dokter Aris mengatakan, berdasarkan deteksi dini tim promosi kesehatan sudah memberikan penyuluhan kepada 2.343 jamaah haji. Di mana tim promkes menemukan ada 269 kasus panyakit yang dialami jamaah haji.
"Dari 269 kasus ini, lima sampai empat kasus adalah gangguan kardiovaskuler sementara satu kasus dari penyakit degeneratif lain seperti diabetes dan hipertensi,” kata dr Aris.
Dengan demikian, ia menyarankan, agar jamaah yang mempunyai penyakit-penyakit yang termasuk dalam golongan resiko tinggi, bisa lebih mempersiapkan diri dan kesehatannya. Jadi peran dokter pemeriksa awal mulai dari Puskesmas di daerah itu, harusnya lebih lebih ketat lagi.
Di mana ketika jamaah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di embarkasi, maka hasilnya tinggal final cek kesehatan saja berdasarkan hasil medical record yang sudah didapat dari daerah.
“Sehingga kriteria resiko tinggi itu sudah disematkan dan sudah diobservasi sejak pemeriksaan pertama kesehatan jemaah haji,” jelas Dokter Aris.
"Berdasarkan pemeriksaan free flight itu bisa diputuskan dengan cepat ini jemaah haji layak atau tidak layak melakukan perjalanan ke Saudi Arabia,” ucapnya.
Editor : Sulhanudin Attar