get app
inews
Aa Text
Read Next : Silaturahim ke Limbangan, Politisi Golkar Ini Bertekad Majukan Wilayah Kendal Atas

Diangsur 2 Bulan Motor Kreditan Digelapkan, Warga Kendal Dipenjara 9 Bulan

Selasa, 05 Juli 2022 | 18:22 WIB
header img
Ilustrasi pelaku penggelapan motor.(MPI)

 

KENDAL, iNewsSemarang.id - Aksi nekat menggelapkan sepeda motor kreditan yang baru diangsur 2 bulan dilakukan Ferri Sugiri (48), warga Ngesrep Balung RT 4 RW 3 Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Motor trail jenis CRV 150 dikreditnya melalui sebuah lembaga pembiayaan FIF.

Motor seharga Rp 34.850.000 ini dibelinya dengan cara diangsur selama 35 kali untuk hadiah kepada anaknya. Namun baru berjalan 2 bulan, motor tersebut telah digelapkan.

Kasie Intel Kejaksaan Negeri Kendal, Langgeng Prabowo mengatakan, atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan Ferri, Pengadilan Negeri Kendal memutuskan hukuman kurungan penjara selama 9 bulan dan denda Rp 20 juta, subsider 2 bulan.

"Kasus penggelapan sepeda motor ini sudah diputus Pengadilan Negeri Kendal pada tanggal 27 Juni 2022 dengan nomor putusan 42/Pid.Sus/2022/PN Kdl," kata Langgeng Prabowo yang ditemani Kasie Pidum Kejari Kendal, Budi Sulistyo di ruang kerjanya, Selasa (5/7/2022).

Terpidana Ferri sebelumnya disangka melakukan tindakan pidana melanggar pasal 36 UU Nomor 42 tahun tentang fidusia. Terpidana ini terbukti melawan hukum dengan mengalihkan, menggadaikan atau menyewakan benda yang menjadi obyek jaminan fidusia.

"Terpidana telah memindahtangankan obyek yang menjadi jaminan fidusia tanpa izin tertulis dari penerima fidusia," terangnya.

Sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut terdakwa dalam kasus ini dengan tuntutan 1 tahun 1 bulan berikut denda Rp 20 juta subsider kurungan 4 bulan. Namun hakim memutus 9 bulan dikurangi masa tahanan dan denda Rp 20 juta subsider 2 bulan.

Atas kejadian tersebut, PT FIF Cabang Kendal selaku lembaga pembiayaan yang dirugikan atas kasus penggelapan obyek jaminan fidusia menilai bahwa, permasalahan hukum di bidang fidusia sering terjadi di masyarakat akibat dari kurang pahamnya sebagaian besar  masyarakat terkait dengan undang-undang Fidusia. 

Padahal, masyarakat atau customer yang melakukan perikatan dengan perusahaan pembiayaan atau kredit barang bergerak telah didaftarkan ke kantor Fidusia Kemenkumham sehingga terbitlah sertifikat fidusia. Setelah sertifikat itu terbit maka pada saat itu berlakulah undang undang fidusia No 42 tahun 1999. 

"Untuk itu customer dan perusahaan pembiayaan wajib patuh terhadap isi dari undang - undang tersebut karena jika melanggar maka hukumnya bersifat pidana," jelas Branch Manager PT Federal International Finance Cabang Kendal, Tomi Yudha Indarto.

Dengan adanya kejadian di atas, pihaknya menghimbau kepada customer atapun masyarakat  yang melakukan kredit atau memiliki perikataan dengan perusahan pembiayaan untuk tidak mengalihkan, menggadaikan atau menyewakan barang obyek jaminan fidusia seperti mobil,motor dan barang bergerak lainnya tanpa persetujuan tertulis dari penerima fidusia.

"Ketentuan tersebut jika dilanggar dapat dipidana dengan penjara 2 tahun dan denda maksimal Rp 50 juta sesuai dengan Pasal 36 Undang-undang Fidusia No 42 tahun 1999," ungkapnya.

Sementara itu, Recovery section head FIF Cabang Kendal, Dedi Darmawan mengatakan, terungkapnya kasus penggelapan obyek jaminan fidusia dapat menjadi sebuah edukasi bagi masyarakat yang belum paham sepenuhnya terkait undang-undang Fidusia.

"Kasus ini selain menjadi efek jera bagi pelaku, juga mengedukasi masyarakat agar paham dengan undang-undang Fidusia. Ini penting, karena sebagian masyarakat mungkin tahunya kaitannya dengan kredit adalah kasus perdata. Padahal disitu juga ada pidananya," kata Dedi.

Dirinya berharap kepada masyarakat yang melakukan kredit pembiayaan untuk tidak memindah tangankan obyek jaminan. "Jika sudah tidak sanggup mengangsur lebih baiknya barang kredit dikembalikan ke perusahaan pembiayaan," tandasnya.

Editor : Agus Riyadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut