SEMARANG. iNewsSemarang.id - Misbachul Munir, dan Zuzum Nurwakhidah, pasangan suami istri (pasutri) asal Gubug, Grobogan, berhasil mengembangkan usaha lembaga pendidikan dengan pesat dan makin mengguritaberkat menggratiskan para siswa yatim dan hafidz qur’an.
Munir menyebut kesuksesan pengembangan lembaganya tidak lepas dari spiritual yaitu menggratiskan siswa yatim dan tahfidz sejak berdiri tahun 2009.
“Sejak berdiri tahun 2009 Kami menggratiskan siswa di PKBM basmala khusus untuk paket C tahfidz biayanya gratis, cara bayarnya setelah selesai hanya memberikan khataman al qur’an untuk pengembangan lembaga dan orangtua kami,” tutur Munir, Rabo (14/7/2022)
Meski biaya gratis, para yatim dia sebut tetap mendapatkan semua fasilitas dari lembaga. Dari lembaga pendidikannya.
“Itu diferensiasi lembaga kami dengan yang lain, tidak peduli miskin atau kaya yang penting yatim kami gratiskan,” tegasnya.
Lembaga pendidikan mereka yang berbasis berbasis pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) makin hari kian berkembang, dengan menambah program dan pengembangan lahan serta sarana prasarana pendidikan.
Dari rintisan kelompok bermain yang awalnya hanya beberapa siswa saja, kini lembaga pendidikan tersebut memiliki ratusan siswa dari beberapa program yang diadakan, diantaranya kelompok bermain 50 siswa, penitipan anak 110 siswa, paket A setara SD 76 siswa, paket B setara SMP 23 siswa, dan paket C setara SMA 173 siswa.
Munir dan istrinya yang mantan guru TK itu memiliki konsep khusus dan keunggulan lembaga pendidikan mereka, yang oleh masyarakat sekitar disebut paket komplit tahfidz.
“Kami mengemas PKBM Basmala ini dengan fullday dan tahfidz, jadi seperti siswa pada penitipan anak full day dari pukul 7 pagi hingga 4 sore, dan siswa kesetaraan SD full day dan ditambah dengan tahfidz serta diniyah” tambahnya.
Selain itu, PKBM Basmala yang merupakan percontohan di grobogan tersebut kini mengembangkan keterampilan batik tulis khas Grobogan, konveksi dan yang terbaru adalah meracik kopi atau barista.
Khusus untuk program Barista, diharapkan para siswa baik dari Paket A, paket B dan paket C selain dapat menambah keterampilan dalam hal meracik kopi.
“Ada beberapa Jenis keahlian dari barista ini, seperti espresso, americano, kemudian kopi latte, alatnya lumayan mahal, tapi tidak apa-apa demi mereka,” tutur Munir.
Editor : Miftahul Arief