get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Wanita Cantik Sembuh dari Kehidupan Abnormal Diikuti Perewangan Usai Jadi Mualaf

Awalnya Teliti Idul Adha, Wanita ini Jadi Masuk Islam

Jum'at, 15 Juli 2022 | 09:09 WIB
header img
ilstrasi wanita mualaf. Foto: Shutterstock

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Hidayah bisa datang pada seseorang kapan saja, seperti contoh pada wanita bernama Karimah, warga Amerika Serikat tersebut tertarik masuk Islam usai melakukan penelitian tentang perayaan Idul Adha. Sebelumnya dirinya adalah penganut atheis atau tidak percaya pada Tuhan. 

Namun kuasa Allah Subhanahu wa ta'ala membuat Karimah mendapat hidayah Islam saat belajar sejarah dunia di bangku sekolah.

Karima menceritakan kisah mualafnya bermula saat dia mendapat tugas kelompok meneliti acara-acara keagamaan tertentu. Saat itu kelompoknya mendapat tugas meneliti perayaan keagamaan Islam yakni Idul Adha.

Di kelompok itu, Karimah berperan penting mengumpulkan data. Ia belajar banyak hal tentang agama Islam. Dari situlah Karimah langsung jatuh cinta kepada Islam.

"Saya sempat ragu dengan keputusan saya. Saya juga sempat mencari perbandingan dari setiap agama untuk meyakinkan dirinya. Tapi saya tidak menemukan agama yang sesempurna Islam. Menurut saya agama lain tampak seperti ciptaan manusia bukan seperti ciptaan Tuhan," tuturnya.

"Saya merasa terkejut. Sejak saat itu saya langsung masuk Islam," tambahnya, , seperti dikutip dari kanal YouTube Sahabat Islam, Kamis (14/7/2022).

Akhirnya Karimah mantap menjadi mualaf. Di depan sebuah rumah ibadah dan tetangganya, Karimah mengucap dua kalimat syahadat dengan perasaan gugup. Namun di balik itu ada perasaan senang di lubuk hatinya.

Sejak saat itu Karimah langsung belajar sholat dan mengenakan hijab setiap setiap hari. Tidak lupa, Alquran digital diunduh di gawainya.

"Saya mulai belajar sholat dan langsung merasa senang memakai hijab. Saya juga mempunyai mushaf Alquran dan informasi di Android saya," katanya.
Dirinya mengaku selalu merasa bahagia ketika beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, terutama saat sholat. Baginya, sholat merupakan momen pertemuan seorang hamba dan Allah dengan begitu dekat. Hatinya pun selalu merasa senang ketika melakukan sholat.

"Saya merasa lebih damai dan tidak stres kepada hal-hal yang sulit saya kendalikan," ucap Karimah.

Namun ternyata, keputusannya menjadi seorang mualaf tidak berjalan lancar begitu saja. Allah Subhanahu wa ta'ala memberi cobaan untuk dirinya. Kedua orangtua Karimah yang awalnya mendukung, tiba-tiba menentang keputusannya. Bahkan sang ibu sempat merobek Alquran miliknya.

"Awalnya ibu saya bilang akan mendukung, nyatanya tidak. Ibu merobek Alquran saat dan ayah mengeluarkan kata-kata kasar yang selama ini tidak pernah diucapkannya," kata Karimah.

Sejak saat itu Karimah sempat takut beribadah. Dia terpaksa tidak beribadah dalam beberapa waktu. Sekalipun beribadah, ia sembunyi-sembunyi agar orangtuanya tidak melihat.

Seiring berjalannya waktu, ibu Karimah luluh. Sang ibu juga akhirnya bisa menerima keputusan putrinya dengan lapang dada.

Namun, ayahnya masih menentang. Tapi Karimah percaya ayahnya kelak akan luluh bila Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak.

Allahu a'lam bishawab.

Editor : Miftahul Arief

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut