JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kehidupan rumah tangga yang harmonis merupakan impian setiap orang yang mengalami broken home. Kerukunan yang terjalin antar keluarga juga berperan penting terhadap tumbuh kembang anak.
Meskipun banyak permasalahan yang dihadapi keluarga tidak jarang membuat psikis anak terganggu apalagi sampai membuat trauma atau bahkan bisa bersikap kasar terhadap lingkungan sekitar.
Maka dari itu sangat penting menjaga keharmonisan rumah tangga meskipun dalam keadaan broken home.
Seperti yang dikutip iNewsSemarang.id melansir celebrities.id ada beberapa hal yang mempengaruhi anak broken home untuk melakukan kekerasan. Menurut Iswan Saputra selaku Psikolog Klikdokter ada berbagai faktor penyebab anak broken home melakukan kekerasan dan perundungan, salah satunya yaitu karena lingkungan.
Kita lihat dari beberapa sisi ya, bisa jadi anak yang melakukan kekerasan karena mencontoh orang-orang di sekitarnya melakukan kekerasan juga," kata Iswan dalam live streaming Instagram bersama celebritiesdotid, Kamis (4/8/2022).
"Kedua, bisa jadi dari tontonan, bisa jadi dari orangtuanya. Jadi memang penting banget bagi kita memilih lingkungan yang tepat untuk anak dalam bergaul, karena kita gak pernah tau apa yang dilihatnya," katanya.
Oleh karena itu, meskipun menjadi orang tua tunggal, Iswan mengingatkan betapa pentingnya bentuk perhatian kepada anak sejak dari rumah.
Utamanya terhadap pendampingan anak supaya tidak mengalami kejadian yang menyakitkan agar anak tidak mengalami trauma dalam menjalani kehidupan.
Hal itu juga bertujuan untuk meminimalisir anak melakukan tindak kekerasan. Apalagi sampai menyakiti orang disekitarnya.
"Karena isu bullying ini sudah kemana-mana. Oleh sebab itu ajarkan sikap baik berawal dari rumah mau itu pelaku ataupun korban. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir anak melakukan kekerasan," pungkas Iswan. (Mg - Anik)
Editor : Maulana Salman