JAKARTA, iNewsSemarang.id - Eks Penasihat Hukum Bharada E, Deolipa Yumara menduga alasan pencabutan dirinya sebagai kuasa hukum Elizer adalah karena ada campur tangan dari seorang Jenderal.
Deolipa menunjukkan bukti berupa sebuah pesan singkat via aplikasi whatsApp kepada awak media. Menurutnya Jenderal tersebut mengatakan jika penasehat hukum Bharada E tidak nurut cabut saja kuasanya.
"Dua penasehat hukum Bharada E itu ngomong terlalu banyak masuk ke materi, terutama saat bicara ke media. Kalau dia gak bisa manut, cabut saja kuasanya," kata Deolipa saat membacakan isi pesan WA kepada awak media di depan kediaman pribadinya, Depok, Sabtu (13/8/2022).
Sayangnya Deolipa belum tahu secara pasti terkait identitas pesan lanjutan atau forward yang didapatnya tersebut. Namun yang terang, dalam pesan tersebut ada tulisan 'siap jenderal'.
"Saya nggak tahu dari siapa. Tapi ada ucapan, siap jenderal," tegas Deolipa.
Saat ditanya dari siapa pesan singkat itu, Deolipa hanya mengungkapkan bahwa pengirimnya adalah orang baik di Kepolisian.
"Pokoknya ada orang baik yang mengirimkan pesan itu ke saya," jawab Deolipa.
Dalam kasus penembakan yang menyebabkan kematian Brigadir J inj, Polri menetapkan empat tersangka kasus penembakan Brigadir J. Mereka adalah, Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, asisten rumah tangga sekaligus sopir Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal.
Polri memastikan bahwa tidak ada peristiwa tembak-menembak. Fakta yang terjadi adalah, Ferdy Sambo menyuruh Bharada E unty menembak Brigadir J.
Editor : Maulana Salman