KENDAL, iNewsSemarang.id - Sudah sepekan yang lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaunching terobosan baru dalam menghadapi permasalahan sampah di Kendal. Melalui terobosan Sahabat Peduli Sampah (Sapu Sampah), sampah yang selama ini menjadi masalah dapat diubah menjadi rupiah.
Awal mula digagasnya progam Sapu Sampah dilakukan mengingat Kabupaten Kendal memiliki kepadatan penduduk dengan jumlah 1.018.516 jiwa yang tersebar dalam 20 Kecamatan/20 Kelurahan dan 266 Desa (KDA, 2021). Jika dalam per hari setiap orang menghasilkan sampah 0.4 kg, maka produksi sampah di Kabupaten Kendal per hari adalah 407.406,4 kg atau 407,4 ton.
Sekretaris DLH Kendal, Vivin Irawati mengaku gelisah melihat besarnya jumlah produksi sampah dalam setiap harinya di Kabupaten Kendal. Ia menilai, permasalahan sampah disebabkan karena belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam mengolah sampah skala kawasan.
Vivin lalu melontarkan gagasan Sapu Sampah yang kemudian disambut kawan-kawan sejawatnya dan dilempar ke seluruh masyarakat kendal. Semenjak dilaunching pekan lalu, Sapu Sampah langsung bergerak untuk mengengola sampah di Kabupaten Kendal, supaya bisa dimanfaatkan.
Beberapa lokasi ditunjuk untuk menjadi pilot project pengelolaan sampah diantaranya desa kalirejo Kecamatan Cepiring dan akan menyusul desa atau kelurahan lainnya.
Dijelaskan, Sapu Sampah, adalah sebuah inovasi program yang melihat sampah bukan lagi hal yang harus dihindari tetapi merupakan sumberdaya yang bisa diolah menjadi rupiah.
"Dengan sapu sampah, masyarakat akan diedukasi dalam pengelolaan sampah. Mulai dari memilah hingga menyalurkan sampah kepada pihak yang membutuhkannya," jelasnya, Jumat (19/8/2022).
Vivin mengungkapkan, sebelum dilaksanakan launching, dilakukan beberapa sosialisasi seperti sosialisasi bank sampah, pembuatan margot, eco enzym, pembuatan kompos dan sosialisasi lainnya terkait pengelolaan sampah.
"Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari mengelola sampah," ungkapnya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Vivin membaginya dalam tiga tahapan yaitu, jangka pendek (60 hari). Dalam tahap ini diharapkan akan terbentuk pilot projek pengelolaan dampah skala kawasan disertai dengan sosialisasi-sosialisasi kepada sahabat sampah untuk mengolah sampah menjadi rupiah.
Selanjutnya jangka menengah, yaitu dari 2 bulan hingga 6 bulan pertama. "Diharapkan akan terbentuk data base sampah di Kabupaten Kendal yang bisa dijadikan rujukan bagi stake holder yang membutuhkan data tersebut dan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan keputusan," sebutnya.
Dan tahap terakhir, dari 6 bulan hingga 18 bulan diharapkan akan terbentuk pemberdayaan prngelolaan dampah dan inovasi pengelolaan sampah skala kawasan disesuaikan kebutuhan pengelolaan di masing-masing kawasan dan kearifan lokal setempat.
"Saya mengajak masyarakat untuk mendukung program Sapu Sampah, karena dengan program ini maka secara sinergi juga ikut mendukung misi Kabupaten Kendal yang ke 4 yaitu, mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mantap, merata dan berkeadilan dengan memperhatikan daya dukung dan kelestarian lingkungan," katanya.
Ditambahkan, dengan terwujudnya program Sapu Sampah maka visi Kabupaten Kendal yaitu, Kendal Handal Unggul Makmur Berkeadilan dapat terlaksana untuk Kendal Handal, Kendal lebih baik.
Editor : Agus Riyadi