get app
inews
Aa Read Next : Antisipasi Kecelakaan, Pengawasan Ramp Check Angkutan Mudik Lebaran Diperketat

Tarif Sewa Bus Wisata Kini Naik hingga 25 %

Senin, 05 September 2022 | 20:16 WIB
header img
Bus Padang Aran, salah satu bus pariwisata yang ada di Kota Semarang. Foto : Instagram

SEMARANG,iNewsSemarang.id- Tarif sewa bus wisata di Jawa Tengah mulai Senin (5/9/2022), mengalami kenaikan antara 20-25 %. Kenaikan tarif ini sebagai imbas dari naiknya harga BBM bersubsidi, yang sudah diputuskan pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) lalu.

Pengusaha terpaksa menaikkan tarif sewa bus wisata agar perusahaan mampu bertahan. Karenanya, perusahaan saat ini membutuhkan keseimbangan pasar yang sedang beranjak naik.

“Kami sepakat, sementara waktu menyikapi kenaikan BBM yang sifatnya mendadak ini. Sewa tarif bus wisata sekarang naik dalam kisaran 20-25 % harga per tujuan,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Transportasi Pariwisata (Aspatria) Jawa Tengah, Tugiman MT, dalam keterangan tertulis.

Sebelumnya, anggota Aspatria sudah menggelar pertemuan pada Sabtu (3/9/2022) malam di RM Kampung Laut Semarang. Hadir dalam pertemuan di antaranya dari PT Padang Aran Group, PT Putra Jaya, PT Putu Konco Narimo, PT Jaya Slamet, PT HD Trans, PT Trans Jaya, PT TJESSA Dinar, PT Gumara Transport, PT Vandy Gutomo dan lainnya.   

Kenaikan tarif prosentase ini bersifat sementara. Ke depan masih akan dipantau dan kaji ulang dengan memperhatikan pergerakan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Ini bertujuan agar menemukan keseimbangan perputaran harga pasar demi kelangsungan kelancaran perusahaan bus pariwisata ke depan.

“Kajian yang bersifat sementara ini kami laporkan ke Organda Jateng untuk mendapatkan perhatian serta kajian pada pejabat-pejabat yang berwenang,” katanya.

Tugiman mengaku sebenarnya  pengusaha bus pariwisata yang  melayani masyarakat umum di bidang non trayek, khusus transportasi pariwisata sangat keberatan dengan kebijakan pemerintah menaikkan BBM subsidi.Ini tak lepas dari beban karena Covid-19 belum bisa teratasi secara signifikan.

“Baik itu beban pinjaman di bank/leasing, pajak PKB armada, KIR, Jasa Raharja, KPS semua membutuhkan anggaran untuk menutup pembiayaan tersebut dikarenakan tidak ada pergerakan selama 2 tahun,” terangnya.

Di sisi lain, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM tentunya berdampak memberatkan para pelanggan, pengguna transportasi menjadi lebih berat dan akan mengurangi semangat berwisata. Ini akan menjadikan kontradiksi, dengan pemerintah yang tengah membangkitkan pariwisata Indonesia.

“Berdasarkan pertimbangan yang mendasar ini, kami Aspatria Jateng mengajukan permohonan pembatalan kenaikan BBM subsidi kepada semua kendaraan transportasi darat berplat kuning,” ungkapnya.

“Ada banyak cara pemerintah mendapatkan pemasukan pajak, dengan cara yang lebih cerdas dengan tidak membebani masyarakat,” pungkasnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut