get app
inews
Aa Read Next : Momen Haru Ratusan Siswa dan Guru Lepas Kepala SMPN 27 Semarang jelang Purna Tugas

Kadisdik Jateng: BKD Akan Beri Sanksi Guru Perundung Siswi di SMAN 1 Sumberlawang

Rabu, 16 November 2022 | 13:30 WIB
header img
Ilustrasi perundungan siswi SMA. Foto : dok SINDOnews.

 

SEMARANG,iNewsSemarang.id- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Tengah Uswatun Khasanah memastikan bahwa saat ini kasus perundungan oleh oknum guru SMA N 1 Sumberlawang, Sragen, kepada salah satu siswi sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Dari pihak keluarga siswi sudah memberi maaf atas tindakan tersebut. Sementara, sang guru sudah menyampaikan permintaan maaf atas kesalahannya tersebut, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di masa mendatang.

“Guru tersebut sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Sudah mengakui kesalahannya telah memaksa untuk sholat dan mengenakan jilbab,” kata Uswatun Khasanah, saat dihubungi Rabu (16/11/2022).

Kasus bullying tersebut juga menarik perhatian Komisi E DPRD Jateng. Komisi E sudah mengundang pihak terkait untuk diklarifikasi, termasuk memanggil oknum guru Matematika, yang melakukan perundungan terhadap S hingga Dinas Pendidikan Jateng.

“Sudah dibina oleh Komisi E, kepala dinas, Pak Ganjar, hingga kepala sekolah.Meski persoalan sudah selesai. SMA N 1Itu kan sekolah umum, bukan sekolah agama. Badan Kepegawaian Daerah nanti akan menjatuhkan sanksi terhadap guru tersebut,” ujarnya.  

Uswatun mengaku tidak bisa memastikan sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada guru Matematika tersebut. Karena ini adalah kasus yang kali pertama terjadi di sekolah tersebut.

“Sebelumnya guru tersebut tidak pernah melakukan hal ini (perundungan). Saya tidak tau sanksinya apa. Guru tersebut juga sudah selesai kami BAP (berita acara pemeriksaan),” jelasnya.

Seperti diberitakan, salah satu siswi berinisial S terpaksa pulang lebih awal dari sekolah setelah diduga mendapat perundungan dari oknum guru SMA N 1 Sumberlawang Sragen. Masalahnya karena siswi tersbeut tidak mengenakan jilbab di sekolah.

Setelah oknum guru itu minta maaf, S kemudian kembali berangkat ke sekolah. Namun, bullying kembali di alami S, tapi giliran dilakukan oleh kakak kelas yang membuatnya  trauma dan memutuskan untuk tidak masuk sekolah. Kejadian itu juga berimbas ke adik S, juga tidak mau berangkat sekolah.  

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut