SLEMAN, iNewsSemarang.id- Calon menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gudono, melangsungkan upacara langkahan. Hal ini dilakukan Erina dengan meminta izin menikah mendahului saudaranya yang lebih tua.
Erina harus melangkahi dua saudara tuanya untuk menikah lebih dahulu. Seperti diketahui Erina merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya yakni Allen Adam Gudono dan Nisa Gudono.
Sebelum melaksanakan adat langkahan, Erina terlebi dulu meminta izin dan doa kepada sang ibunda Sofiatun Gudono. Keharuan nampak menyeruak dalam prosesi meminta izin ini.
Setelah itu, Erina melakukan hal serupa kepada kedua kakaknya. Secara bergantian Erina memohon izin pertama kepada Allen baru kemudian kepada Nisa Gudono.
"Saya doakan akad nikah Erina besok bisa berjalan lancar,” ucap Allen ketika dimintai izin Erina.
Ada sejumlah tokoh yang mendampingi prosesi itu. Mereka di antaranya istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas; istri Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X, GKBRAy Adipati Paku Alam; dan istri Menteri Sekretaris Negera Pratikno, Siti Farida Pratikno.
Ritual adat pernikahan digelar di kediaman Erina Gudono, sejak hari Jumat (9/12/2022) ini mulai dari midodareni yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga upacara langkahan.
Selain itu juga pemasangan bleketepe berupa anyaman daun kelapa juga dilakukan. Prosesi pemasangan bleketepe tersebut juga disertai dengan pembukaan tutup kain dua tandan pisang. Kemudian memasang padi yang sudah diikat kain motif angsa sebagai lambang rezeki bagi pengantin.
“Pemasangan bleketepe menjadi simbol doa agar rumah tangga kedua mempelai selalu dalam keteguhan, ketentramam, dan kedamaian," kata budayawan Wigung Wratsangka sekaligus pembawa acara prosesi pernikahan.
Kemudian, ada upacara cetik geni adang sepisanan. Prosesi berupa seremonial memasak ini hanya dilakukan saat menikahkan anak pertama. Prosesinya dilakukan ibu Sofiatun Gudono dengan manakar beras, mencuci hingga bersih. Sofiatun Gudono ditemani Allen Gudono memasak beras itu hingga menjadi nasi secara tradisional.
Selain itu ada upacara masa pasareyan (tempat tidur/istirahat). Kegiatan ini dilakukan di kamar calon mempelai perempuan. Rangkaian tersebut kemudian disusul dengan kegiatan langkahan. (mg arif)
Editor : Maulana Salman