JAKARTA, iNewsSemarang.id - Tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL), Parambahan, Kecamatan Tawali, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak, Jumat (9/12/2022). Penyebab ledakan yang terjadi sekira pukul 08.30 WIB itu kini masih diselidiki.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin mengatakan kalau ledakan diduga diakibatkan gas metana.
"Berdasarkan pemeriksaan awal, ledakan diduga diakibatkan gas metana. Penyebab ledakan akan diinvestigasi lebih lanjut oleh Inspektur Tambang," ujarnya dikutip dari keterangan resmi di website minerba.esdm.go.id dikutip malam ini.
Adapun ledakan ini terjadi di lubang nomor DC 02 tambang batu bara bawah tanah Nusa Alam Lestari.
Dari ledakan ini ada 9 pekerja meninggal dunia, 3 orang luka ringan dan 1 orang mengalami luka bakar.
Sampai saat ini proses evakuasi oleh tim Nusa Alam Lestari masih terus berlangsung, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, Basarnas, Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Sawahlunto, TNI, dan polisi.
Ridwan menegaskan operasional di site Nusa Alam Lestari juga sudah dihentikan sementara selama proses investigasi.
" Kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan aman dan selamat sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara nomor 06.E/37.04/DJB/2019 tanggal 15 Agustus 2019 perihal Surat Edaran Kewajiban Perusahaan terkait Tindak Lanjut Kecelakaan Tambang Berakibat Mati," jelasnya.
Untuk investigasi dipimpin langsung oleh Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Barat telah tiba di lokasi ledakan untuk melakukan pemeriksaan awal.
Editor : Maulana Salman