CIANJUR, iNewsSemarang.id - Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkap ada perbedaan data korban gempa Cianjur dari BNPB dengan realita yang terjadi di lapangan. Pasalnya, data korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur kinj menjadi 600 orang lebih.
Menurutnya, berdasarkan data dari BNPB bahwa jumlah korban meninggal sebanyak 334. Tapi kenyataannya berbeda, ternyata hampir 600 lebih warga meninggal akibat dampak gempa.
Kata Herman, jumlah tersebut diketahui saat pemerintah menyerahkan dana kerohiman bagi korban meninggal dunia. "Ternyata banyak sekali warga yang bermunculan dan melaporkan bahwa keluarganya meninggal," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, ketika terjadi gempa warga tidak melaporkan dan didata di puskesmas maupun rumah sakit.
"Saat meninggal, warga langsung memakamkan korban yang meninggal, dan tidak dilaporkan, jadi tidak terdata di puskesmas atau rumah Sakit," ujar dia.
Selain korban jiwa, kata Herman, rumah yang rusak pun mencapai 58.000 unit rumah dari 16 kecamatan yang terdampak.
"Kami sangat membutuhkan bantuan dari pihak manapun untuk memulihkan Cianjur," ucapnya.
Pihaknya juga meminta doa, agar Cianjur kembali pulih dan bangkit. "Karena saat ini masih banyak warga yang masih trauma, dan mereka tidak mau bekerja karena masih takut. Jadi kami membutuhkan trauma healing bagi warga," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan data dari BNPB jumlah korban jiwa dampak gempa Cianjur mencapai 334 orang. Sementara, sebanyak delapan orang hilang yang masih dalam pencarian.
Editor : Maulana Salman