get app
inews
Aa Text
Read Next : Tingkatkan Layanan Kesehatan, RSI Sultan Agung Semarang Akan Dibangun 7 Lantai

Sultan Agung, Sosok Dibalik Pencetus 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam di Jawa

Kamis, 15 Desember 2022 | 15:35 WIB
header img
Sultan Agung. Foto : Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645), semasa hidup memiliki andil diperingatinya 1 Muharram sebagai tahun baru Islam khususnya masyarakat di Jawa. Raja Mataram Islam itu telah mengubah sistem penanggalan Jawa dan Islam, menyesuaikan dengan sistem kalander qamariah atau lunar (bulan).

Modifikasi penyesuaian dalam tiga sistem penanggalan dimulai tepatnya pada hari Jumat Legi, 1 Suro tahun Alip 1555 Saka, yakni bertepatan dengan tanggal 1 Muharam tahun 1043 Hijriah atau 8 Juli 1633 Masehi.

Sejak itu tahun Saka yang sebelumnya sebagai acuan utama penanggalan masyarakat Jawa digeser dengan sistem penanggalan ala Mataram Islam. Kendati demikian angka tahun Saka tidak ditiadakan.

Artinya, setiap 1 Muharam, peringatan tahun baru Islam dilakukan bersamaan dengan tradisi malam 1 Suro yang sudah menjadi budaya masyarakat Jawa.

“Tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal itu dilakukan demi asas kesinambungan,” tulis Muh Hadi Bashori dalam buku “Penanggalan Islam, Peradaban Tanpa Penanggalan, Inikah Plihan Kita?”.

Sultan Agung Hanyakrokusumo yang lahir 14 November 1593 dengan nama Raden Mas Jatmiko yang berarti sopan dan rendah hati, adalah Raja Mataram Islam ketiga. Ia menggantikan tahta Raden Mas Jolang atau Panembahan Krapyak yang wafat. Sebelum penanggalan diubah, masyarakat Jawa, terutama di bawah kekuasaan kerajaan Mataram Islam sepenuhnya memakai acuan tahun Saka.

Kalender Saka atau Jawa merupakan sistem penanggalan yang aturan mainnya didasarkan perhitungan matematis dari fenomena alam. Banyak yang menilai, perhitungan penanggalan Jawa lebih rinci.

Sistem penanggalan pra Islam tersebut mengenal siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran. Yakni Kliwon/Kasih, Legi/Manis, Pahing/Jenar, Pon/Palguna dan Wage/Kresna/Langking.

Penanggalan Jawa menyebut Minggu dengan Radite, Senin dengan Soma, Selasa dengan Anggara, Rebo dengan Budha, Kamis dengan Respati, Jumat atau Jemuwah dengan Sukra dan Sabtu atau Setu dengan Tumpak atau Saniscara. (mg arif)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut