Jadwal Puasa Muharram Hari ke 1 sampai 10, Bacaan Niat Arab Latin, Artinya dan Keutamaan

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Puasa Muharram salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dilaksanakan di bulan mulia karena berlimpah pahala. Sebelum menjalankan puasa sunnah tersebut, perlu mengetahui bacaan niat agar lebih afdhal.
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia dalam Islam. Di bulan haram atau mulia ini, sangat disunnahkan atau muakkadah untuk berpuasa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu anhu bahkan disebutkan bahwa sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah di Bulan Muharram.
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.”
Puasa sunnah Muharram boleh dilakukan mulai tanggal 1 Muharram, pertengahan bulan maupun akhir bulan.
Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura
Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H, 1 Muharram 1447 H diperkirakan jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Makan, jadwal puasa Tasu’a akan dilaksanakan pada 9 Muharram yakni Sabtu, 5 Juli 2025. Sementara itu, puasa Asyura akan berlangsung sehari setelahnya, tepatnya pada 10 Muharram atau Minggu, 6 Juli 2025.
Ustaz Muhammad Ajib MA dari rumah Fiqih Indonesia menjelaskan, puasa di bulan haram salah satunya Muharram sangat disunnahkan untuk dikerjakan.
Jumhur ulama dari tiga madzhab yakni Hanafi, Maliki dan Hambali juga sepakat dengan kesunnahan puasa Muharram.
Dia menjelaskan, Imam An Nawawi, para ulama Syafi'iyah berkata di antara puasa yang mustahab yang dianjurkan yaitu puasa di bulan-bulan haram yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dari empat bulan itu yang paling afdhal atau utama yaitu puasa di Bulan Muharram. Syeikh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain mengatakan, puasa sunnah yang levelnya tinggi atau dianjurkan di antaranya puasa Asyura dan puasa-puasa di Bulan Haram.
Editor : Ahmad Antoni