SEMARANG, iNews.id – Di tengah maraknya pemberitaan oknum ustad yang mencoreng nama pondok pesantren, KH M Yusuf Chudlori memberikan clue dalam memilih pondok pesantren.
Salah satunya mengajak masyarakat untuk melihat rekam jejak sebuah lembaga pendidikan.
“Tolong lihat dulu pesantrennya. Rekam jejaknya harus jelas. Ustaz-nya ini siapa, kiai ini siapa, lulusan mana? Sanad keilmuan ini menjadi penting, karena dari situlah, ada berkah yang akan memberikan ketenangan kepada santri, dan kita sebagai orang tua,” ujarnya, Senin (13/120.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yusuf ini, kondisi sebuah pesantren dapat dilihat dan ditanyakan kepada masyarakat sekitar.
“Ini Insya Allah menjadi perhatian masyarakat agar tidak sembarangan menitipkan anak, katanya pesantren, rumah tahfidz, atau boarding school, atau apapun agar lebih berhati-hati,” kata dia.
Gus Yusuf mengatakan, hari-hari ini semua sedang dikejutkan oleh suatu peristiwa yang membuat banyak pihak prihatin, marah, dan juga campur aduk
Ini setelah mendengar puluhan santri menjadi korban asusila oleh oknum ustadz di Bandung atau kiai yang betul-betul bejat perilakunya.
“Masalah ini sudah ditangani aparat penegak hukum, dan kita berharap pelakunya dihukum seberat-beratnya. Dan santri, sebagai korban, mendapatkan penanganan, pasca peristiwa ini, agar bisa kembali normal secara psikis dalam belajar,” katanya.
Namun belakangan, juga muncul kasus di Tasikmalaya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) setempat mengungkap ada sembilan santriwati yang menjadi korban aksi bejat guru sekaligus pengelola pesantren.
Para korban merupakan siswa tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTS/SMP) dan Aliyah (MA/SMA) dengan rentang usia 15-17 tahun
Editor : Miftahul Arief